Mataram, katada.id – Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal memberikan arahan tegas dalam menyikapi persoalan rumah singgah di RSUP NTB dalam rapat terbatas secara virtual, Sabtu (22/2). “Saya turut prihatin atas kejadian seperti ini,” ujar Iqbal via Zoom di sela waktu rehat Orientasi Kepemimpinan Kada dan Wakada 2025 di Magelang.
Ia menegaskan tiga poin utama dalam arahannya. Pertama, rumah singgah tetap bisa digunakan keluarga pasien hingga ada solusi permanen. Kedua, korban luka, baik dari pihak keamanan maupun masyarakat, harus mendapatkan pengobatan hingga sembuh. Ketiga, komunikasi publik harus diperbaiki agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat memicu pemberitaan negatif.
“Terkadang persoalan bukan hanya pada substansi masalahnya, tetapi juga pada cara komunikasi antara pihak rumah sakit dengan pasien, keluarga pasien, dan masyarakat,” tegas Iqbal.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri mengatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan rumah singgah tetap bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kami akan sampaikan arahan gubernur dan melibatkan Dinas Sosial untuk membahas hal ini,” katanya.
Dirut RSUD NTB Tuding Ada yang Provokasi
Dalam rapat tersebut, Direktur RSUD NTB melaporkan bahwa rumah singgah saat ini sudah tidak layak dan perlu direlokasi. Ia mengklaim sosialisasi kepada pasien dan keluarga sudah dilakukan, dan mereka telah bersedia. Proses pembangunan rumah singgah yang baru juga sedang berjalan.
“Di lokasi baru, kami memastikan akses lebih mudah ke poli, masjid, dan area masuk,” jelasnya. Namun, ia menyebut ada pihak yang memprovokasi penghuni rumah singgah sehingga muncul penolakan. (rl)