Mataram, katada.id – Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai memetakan titik-titik rawan kecelakaan menjelang arus mudik Lebaran 2025. Hasil pemetaan menunjukkan tiga wilayah dengan tingkat kecelakaan tertinggi, yakni Lombok Barat, Lombok Timur, dan Sumbawa.
Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda NTB, AKBP Leo Dedy Defretes, memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 27 Maret 2025. Ia mengingatkan pemudik agar lebih berhati-hati, terutama di jalur yang berisiko tinggi.
“Paling rawan itu di Jalan Bypass Lombok Barat karena pengendara cenderung memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Selain itu, jalur layang Mataram-Kayangan di Lombok Timur dan Jalur Trans Sumbawa juga berpotensi tinggi terjadi kecelakaan,” ujar AKBP Leo dalam keterangannya di Mataram, Selasa (18/3).
Untuk memastikan kelancaran mudik, Polda NTB akan menggelar ‘Operasi Ketupat Rinjani 2025’. Operasi ini mencakup pendirian tiga posko terpadu di titik strategis guna memberikan informasi dan layanan darurat bagi pemudik.
“Koordinasi terus kita lakukan dengan berbagai pihak terkait, termasuk pengelola pelabuhan, bandara, dan terminal, guna memastikan kesiapan jalur mudik di NTB,” kata AKBP Leo.
Selain mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan, Polda NTB juga mengingatkan pemudik untuk mengecek kondisi kendaraan sebelum perjalanan.
“Kami mengimbau masyarakat dan operator kendaraan untuk selalu mengecek kelengkapan serta kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan. Ini penting agar perjalanan mudik aman dan nyaman,” tegas Leo. (rl)