Mataram, katada.id – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) NTB, Zamroni Aziz mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan pondok pesantren.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara Haul dan Harlah ke-10 Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) Ijtihadul Mu’minin di Kuripan, Gerung, Kabupaten Lombok Barat, pada Rabu (12/2).
Hadir dalam kegiatan itu, Kapolda NTB yang diwakili Direktur Binmas Polda NTB AKBP Iman Pribadi Santoso, Rektor IAHQH Bagu sekaligus Katib Suryah PCNU Prof. H. Ahyar Fadly, Kemenag Lobar Drs. H. Hariadi Iskandar dan Kasubbag TU, Wakil Mansyuriah NU, Kapolsek Gerung, anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat, perwakilan Politeknik Mataram, Kepala KUA, Ketua Forum Kerjasama Ponpes Lobar, serta perwakilan dari unsur TNI/Polri, tokoh agama, pengurus Ansor dan Banser, serta ratusan wali santri dan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Kemenag NTB, Zamroni Aziz, menyampaikan kekagumannya terhadap Ponpes NU Ijtihadul Mu’minin yang mengajarkan tiga bahasa, kitab kuning, serta mencetak hafiz Al-Qur’an.
“Alhamdulillah. Mengajarkan anak-anak kita bisa agama, bisa juga berbahasa Arab dan bahasa Inggris, ini artinya Pondok Pesantren NU Ijtihadul Mu’minin yang kita cintai ini adalah pondok pesantren yang mengikuti perkembangan zaman,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyoroti kebijakan pesantren yang membebaskan biaya pendidikan bagi santrinya. “Digratiskan semua santri-santrinya. Luar biasa. Saya bangga sekali dengan pimpinan Pondok Pesantren. Dan sudah memberikan kontribusi yang luar biasa,” ujarnya.
Ia juga menyempatkan diri berdialog dengan wali santri, termasuk orang tua tiga anak yatim yang sedang menimba ilmu di pesantren tersebut. Ia juga berbincang dengan para guru dan masyarakat terkait perkembangan serta keberadaan ponpes.
Dalam sambutannya, ia menekankan pembangunan pondok pesantren bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau Kementerian Agama, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. “Saya mengajak seluruh wali santri, seluruh masyarakat untuk membangun kebersamaan dan bersama-sama memperhatikan pembangunan pondok pesantren. Pembangunan Ponpes tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Agama, akan tetapi adalah tanggung jawab bersama,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Ponpes, TGH. Sahibudin Yasin, menjelaskan bahwa Pondok Pesantren NU Ijtihadul Mu’minin berdiri sejak 15 Desember 2015 atas dasar kepedulian sosial dan ekonomi masyarakat. “Ponpes Ijtihadul Mu’aminin Kuripan ini berdiri pada tanggal 15 Desember 2015 atas dasar kepedulian sosial dan ekonomi masyarakat serta mendapatkan dukungan penuh dan hingga saat ini sudah mendidik ratusan santri serta menyantuni anak yatim piatu dan dhuafa,” ungkapnya.
Selain itu, Direktur Binmas Polda NTB, AKBP Iman Pribadi Santoso, menegaskan pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi bangsa. “Pondok pesantren bukan hanya menjadi pusat pendidikan agama tetapi juga menjadi pilar penting dalam membentuk karakter generasi bangsa yang berakhlak mulia dan berilmu serta cinta tanah air,” ujarnya.
Di akhir acara, para tamu dan masyarakat menunjukkan dukungan nyata dengan terkumpulnya lebih dari 400 zak semen untuk pembangunan gedung baru Ponpes NU Ijtihadul Mu’minin. Acara ini juga dirangkaikan dengan uji publik Tahfiz Al-Qur’an, Kitab Kuning, serta Bahasa Inggris dan Bahasa Arab bagi santriwan dan santriwati. (rl)