Mataram, katada.id – Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat (Kejati NTB) tengah menelusuri dugaan penyimpangan dana sponsorship dalam ajang balap dunia Motocross Grand Prix (MXGP) 2023 yang digelar di dua lokasi di NTB. Penyelidikan masih berada pada tahap awal.
“Masih kita dalami. Masih tahap penyelidikan,” ujar Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati NTB, Zulkifli Said, saat dikonfirmasi, kemarin.
Dana sponsor penyelenggaraan MXGP 2023 di Sirkuit Samota, Kabupaten Sumbawa, dan di Sirkuit Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, berasal dari berbagai sumber, termasuk pihak swasta dan badan usaha milik daerah (BUMD). Namun, penyidik kini memfokuskan perhatian pada dana yang bersumber dari keuangan negara.
Berdasarkan dokumen yang didapat media ini, penyelidikan ini dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan (Sprinlid) Nomor PRINT-14/N.2/Fd.1/10/2025 tertanggal 8 Oktober 2025. Saat ini, tim penyidik masih melakukan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) dan data (puldata).
“Masih pengumpulan bahan dan data. Dalam waktu dekat, sejumlah pihak akan kami panggil untuk klarifikasi,” ujar Zulkifli.
Ia belum bersedia menyebutkan pihak-pihak yang akan dimintai keterangan. “Tunggu saja. Semua pihak terkait pasti akan kami panggil. Kalau memang terbukti, siapa pun yang terlibat akan kami tindak,” tegasnya.
Dari catatan kalender resmi MXGP musim 2023, ajang ini berlangsung di dua lokasi di NTB. Seri pertama digelar di Sirkuit Samota, Sumbawa, pada 23–25 Juni 2023, dan seri berikutnya di Sirkuit Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, pada 1–2 Juli 2023.
Promotor utama kegiatan itu adalah PT Samota Enduro Gemilang (SEG) dengan Direktur Utama Diaz Rahmah Irhani. Event ini juga mendapat dukungan dari salah satu bank daerah di NTB. Total dana yang dikucurkan mencapai puluhan miliar rupiah.
