
Mataram, katada.id – Mantan Gubernur NTB, TGB M Zainul menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi NTB Convention Center (NCC), Kamis (13/2).
Pemeriksaan TGB berlangsung sejak siang hingga malam hari pukul 20.00 Wita. Pemeriksaan TGB juga dibenarkan sejumlah pegawai kejaksaan. “Iya, masih di atas ruang. Beliau datang tadi,” katanya.
Usai pemeriksaan, Gubernur NTB dua periode itu terkesan diperlakukan istimewa. TGB diberi akses keluar menggunakan tangga bagian barat gedung kejaksaan, atau pintu belakang. Padahal, tangga itu hanya digunakan untuk para pegawai kejaksaan saja. Perlakuan ini tak seperti para saksi yang diperiksa sebelumnya, yang keluar lewat ruangan lobi.
TGB terpantau keluar dari tangga dengan mengenakan masker putih dan tidak mengenakan peci. Ia berjalan ditemani penyidik berbaju biru.
TGB terlihat buru-buru naik mobil jenis Toyota Fortuner warna hitam metalik. Berdasarkan laman Bapenda NTB, plat kendaraan terungkap milik Erica Lucyfara, istri TGB.
Kasi Penyidikan Pidsus Kejati NTB, Hendarsyah yang terlihat mendampingi TGB enggan berbicara banyak. “Menurutmu?” cetusnya sembari menyarankan agar menanyakan penyidik yang lain.
Sebelumnya, Ketua Tim Penyidik Kasus NCC, Indra HS menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap TGB akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun, ia belum merinci kapan pemeriksaan akan dilakukan. “Kami sudah layangkan surat panggilannya,” ungkap Indra kepada wartawan.
Dalam kasus ini, Kejati NTB telah menetapkan dua tersangka, yakni mantan Direktur PT Lombok Plaza inisial DS dan mantan Sekda NTB Rosiady Sayuti.
Keduanya kini telah ditahan secara terpisah. Rosiady Sayuti ditahan di Rutan Praya, Lombok Tengah, Kamis sore (13/2). Sedangkan tersangka DS ditahan di Lapas Lombok Barat, Januari lalu.
Sementara, berdasarkan hasil audit akuntan publik, dugaan korupsi NCC inu menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 15,2 miliar.
Sebagai informasi, pada tahun 2012 Pemprov NTB memiliki beberapa tanah yang berlokasi di Jalan Bung Karno Kelurahan Cilinaya Kecamatan Cakranegara Kota Mataram seluas 31.963 m2 yang dikerja samakan dengan PT Lombok Plaza dalam bentuk Bangunan Guna Serah (BGS). Namun dalam proses kegiatannya tidak berjalan sebagaimana yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Sampai dengan saat ini, hasil kerja sama dari bangunan gedung NCV tidak pernah dibangun dan lahan tersebut dalam penguasaan PT Lombok Plaza. Selain itu, Pemprov NTB tidak pernah menerima kompensasi pembayaran dari PT Lombok Plaza. (rl)