Lombok Utara,Katada.id- Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Bappenas, hingga World Bank berkunjung ke Kabupaten Lombok Utara (KLU), belum lama ini. Dalam kunjungan tersebut, mereka menilai tata kelola dana Bantuan Operasional Kesehatan (KLU) lebih bagus dari kabupaten/kota yang digelontorkan dana serupa.
Kepala Dinas Kesehatan KLU Abdul Kadir menuturkan, kunjungan tersebut merupakan penilaian langsung implementasi pemanfaatan dana yang sudah dikucurkan. Mereka mengunjungi sejumlah puskesmas di KLU. Di antaranya Puskesmas Tanjung, Pemenang, hingga Nipah.
“Dari kunjungan itu disimpulkan bahwa pengelolaan BOK oleh Pemda sangat bagus,” ujarnya, Jumat (19/8).
Dikatakan Kadir, selama kunjungan tersebut pihaknya memperoleh wawasan luas mengenai pengelolaan dana BOK. KLU bahkan menjadi salah satu sampel implementasi pengelolaan dana BOK.
“Mereka punya kegiatan sampel di beberapa kabupaten, kita salah satunya,” sambungnya.
Tak hanya itu, KLU merupakan salah satu-satunya dari semua kabupaten di Indonesia, yang perencanaannya menggunakan formula. Sehingga dalam pelaksanaan dana BOK, bisa dikategorikan bagus.
Selama penilaian, Puskesmas di KLU dirasa telah mengelola dan memprogramkan anggaran tersebut sebagaimana perencanaan. Ketika dilakukan pemeriksaan dan sinkronisasi, programnya benar-benar berjalan dan tepat sasaran.
“Sasarannya memang masyarakat di bawah dan di puskesmas. Kalau jumlah dana saya gak terlalu hafal, karena itu sesuai porsinya,” jelasnya.
Mengenai indikator program, pusat mengambil dari kegiatan ibu hamil, hingga kegiatan persalinan di fasilitas kesehatan. Selain itu juga ada program TBC dan imunisasi dasar lengkap sehingga indikator utama tersebut akan dikembangkan terhadap program-program yang lain.
Di tahun sebelumnya, Kadir mengaku pelaksanaan dana serupa ini juga baik. Untuk tahun ini dan seterusnya akan terus difokuskan sehingga tepat sasarannya kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Jadi hasilnya kita tidak diberi tahu namun ini menjadi dasar bagaimana pengelolaan kedepan. Yang jelas KLU termasuk bagus dalam kelola BOK,” katanya.
Selanjutnya hasil penilaian langsung akan dibawa ke pusat, dan KLU sebagai salah satu narasumber menyangkut pengelolaan dana yang turun sekali setahun itu.
“Ini pertama kali pihak pusat turun ke sini, namun kalau evaluasi tetap kita jalankan,” ujarnya.
“Supaya ini bisa bermanfaat bagi petugas puskesmas dan dinas kesehatan, sehingga ke depan bisa jadi percontohan di Indonesia,” pungkasnya.(ham)