MATARAM-Puluhan DPRD NTB periode 2014-2019 sedang bersiap-siap ke luar negeri untuk kepentingan kunjungan kerja (Kunker), 3 Agustus mendatang. Rencananya, 50 orang anggota dewan dari jumlah 64 itu akan plesiran ke tujuh negara.
Ketujuh negara yang menjadi tujuan para wakil rakyat adalah Perancis, Belanda, Italia, Belgia, Swiss, Turki dan Australia. Perjalanan kunker tersebut akan berlangsung selama tujuh hari. Perjalanan ini akan terbagi ke dalam dua rombongan pemberangkatan.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram bersuara. Mereka menyayangkan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar dihabiskan untuk perjalanan anggota dewan yang akan berakhir masa jabatannya 30 Agustus mendatang.
’’Sebanyak 50 anggota DPRD NTB, ditambah Sekertaris Dewan menghabiskan anggaran miliaran rupiah untuk perjalananan wisata. Ini sangat disayangkan” sentil Ketua Umum HMI Cabang Mataram, Andi Kurniawan dalam komentar tertulisnya yang diterima katada.id.
Menurutnya, rencana perjalanan dinas DPRD NTB tersebut sangat berlebihan dan tidak memiliki orientasi yang jelas untuk peningkatan pembangunan NTB. Padahal NTB baru saja diuji dengan musibah gempa bumi yang dahsyat. Banyak rakyat yang menderita kemiskinan. Krisis air melanda ratusan desa, dan kualitas pendidikan masih sangat terbelakang. ’’Anggaran miliaran rupiah itu lebih baik digunakan untuk membantu masyarakat yang sekarang susah,” Sambung dia.
Ia mengatakan, sebagai wakil rakyat harusnya lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan APBD. Jangan sampai rakyat menganggap DPRD hanya bisa menghabiskan uang rakyat. “Saya minta Pimpinan DPRD NTB Baiq Isvi Rupaeda untuk membatalkan rencana ke luar negeri. Jangan sampai kita menghamburkan uang di tengah melimpahnya problem daerah. Mari fokus urus NTB dulu,” tegas Andi.
Rencananya, Kunker ke Turki dipimpin TGH. Mahali Fikri dan 10 orang anggota. Swiss dan Itali sebanyak 15 orang yang dipimpin Ketua DPRD NTB Baiq Isvi Rupaeda. Australia 10 orang dipimpin H. Busrah Hasan. Belanda 5 orang dipimpin H. Ruslan Turmudji. Belgia 5 orang dipimpin Hadi Sulthon dan Prancis 5 orang dipimpin Nurdin Ranggabrani. (sm)