MATARAM-Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri pernah meminta tiga jembatan diperbaiki. Ia langsung menghadap Gubernur NTB Zulkieflimansyah didampingi Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah, Januari lalu.
Saat itu, gubernur mengumpulkan sejumlah pimpinan OPD untuk membahas perbaikan infrastruktur provinsi di Kabupaten Bima. Diantaranya Kepala Bappeda, Kepala BPKAD, Kepala BPBD dan Kepala Dinas PU NTB.
Bupati Bima melobi perbaikan ruas jalan Tawali Wera, dua jembatan di Desa Boro, Kecamatan Sanggar dan Jembatan Desa Kananta Soramandi. Saat itu, bupati mengajukan proposal sekitar Rp 12 miliar.
Hanya saja, lobi bupati kandas. Perbaikan Jembatan Kananta tidak masuk dalam APBD 2019. Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB Sahdan menjelaskan, jembatan tersebut awalnya akan diperbaiki menggunakan dana tanggap darurat kebencanaan. Tapi karena masa tanggap darurat selesai, dana perbaikan dialihkan melalui APBD murni.
Ia memastikan jembatan akan diperbaiki tahun depan. Dananya disediakan di APBD 2020 dan masuk proyek perbaikan infrastruktur dengan pola tahun jamak 2020-2023 Rp 750 miliar. ”Ini masalah teknis pembiayaan saja,” kata Sahdan dikutip dari Lombok Post.
Tidak hanya Jembatan Desa Kananta, dua jembatan lainnya ada di Desa Sanggar yakni Jembatan Boro I dan Boro II. Ketiga jembatan yang rusak itu akan dikerjakan tahun depan. Dinas PUPR NTB mengalokasikan anggaran sekitar Rp 20 miliar. Masing-masing Rp 10 miliar untuk jembatan di Desa Kananta, dan masing-masing Rp 5 miliar untuk dua jembatan di Desa Sanggar.
”Kami harapkan warga bersabar, saya juga ingin cepat, tetapi semua tergantung ketersediaan dana,” imbuhnya. (sm)