
Bima, katada.id – Mayat perempuan diduga korban banjir bandang Bima ditemukan mengapung di sekitar Pulau Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (6/2).
Informasinya, mayat perempuan tersebut merupakan Juliani, warga Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Bima yang terseret banjir, Minggu (2/2).
Mayat Juliani ditemukan dalam kondisi sudah mengeluarkan aroma tidak sedap. Saat ini, mayat korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Komodo, Labuan Bajo.
Kalak BPBD Bima Isyrah yang dikonfirmasi belum bisa memastikan bahwa mayat tersebut merupakan Juliani. “Masih dikonfirmasi kebenarannya,” kata Isyrah.
Sementara, Kabag Prokopim Pemkab Bima, Suryadin mengatakan, informasi yang diterima bahwa mayat yang ditemukan di Labuan Bajo merupakan korban banjir Wera, Bima atas nama Juliani. “Dari ciri-ciri luarnya, mayat perempuan tersebut adalah Jualini asal Nanga Wera,” katanya.
Ia juga sudah menghubungi Kades Nanga Wera. Dari pengakuan kades, mayat perempuan yang ditemukan di Labuan Bajo dipastikan Jualini. “Saya sudah tanyakan ke Kades Nanga Wera, benar mayat itu Juliani,” ungkapnya.
Saat ini, Pemkab Bima sedang mengupayakan proses pemulangan jenazah Juliani. “Proses pemulangan jenazahnya diupayakan besok,” tandasnya.
Sebagai informasi, delapan orang dilaporkan hilang terseret banjir bandang, Minggu malam (2/2). Tiga korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal, yakni Harmawati, 40 tahun, warga Desa Wora; Burhan, 50 tahun, warga Desa Nunggi; dan Aisyah, 5 tahun, warga Desa Nanga Wera.
Sementara, lima orang yang masih dalam pencarian, yakni Ibrahim, 75 tahun; Aryani, 28 tahun; Irgi, 4 tahun; Juliani, 32 tahun; dan One, 10 bulan. (dae)