Kota Bima, katada.id – Pembangunan drainase primer Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dikerjakan. Mega proyek pengendalian banjir ini menelan anggaran Rp 238 miliar lebih.
“Pembangunan drainase primer yang dimulai di Kelurahan Rite,” kata Pj Wali Kota Bima, Mukhtar saat menghadiri acara doa bersama, Minggu (20/10).
Lokasi saluran drainase primer ini meliputi, Rite-Matakando-Santi sepanjang 2,4 kilometer (Km), Penatoi-Santi-Salama sepanjang 1,4 Km, Panggi sepanjang 535 meter, Sambinae sepanjang 1,4 Km, Amahami sepanjang 5,3 Km, dan Monggonao-Pane-Salama 2 Km.
Mukhtar mengatakan, pembangunan drainase primer ini hanya Kota Bima yang mendapatkan dari 10 kabupaten/kota di NTB yang mengajukan proposal. Sementara di Indonesia hanya lima kota yang berhasil mendapatkan proyek ini, salah satunya Kota Bima.
“Ini semua berkat ikhtiar dan doa kita bersama, sehingga Kota Bima mendapat anggaran Rp 238,72 miliar untuk enam saluran drainase primer dan Rp 80 miliar untuk kolam retensi. Bayangkan kalau kita andalkan APBD Kota Bima, tentu tidak akan bisa,” ujar Mukhtar.
“Pada bulan November 2024, akan mulai dilakukan tahapan pelelangan pembangunan kolam retensi dengan pagu Rp 80 miliar. Kemudian awal 2025 akan disiapkan proses pekerjaan penataan sungai Ntobo dan sungai Lanco Jatibaru dengan pagu Rp 190 miliar. Tahun ini Kota Bima ketiban rejeki,” ucapnya.
Mukhtar mengajak warga Kota Bima sama-sama menjaga keamanan selama proses pekerjaan pembangunan ini berlangsung. Ke depannya setelah proses pembangunan proyek ini selesai 100 persen agar dirawat bersama.
“Mudah-mudahan dengan dibangunnya drainase primer, normalisasi sungai dan kolam retensi di Kota Bima ini, banjir yang tiap tahun melanda Kota Bima bisa teratasi,” harap Mukhtar. (rl)