Mataram, katada.id – Pengurus wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi NTB melatih takmir masjid dalam program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas). Hingga Desember 2020, total MES telah melatih 240 takmir masjid dan tersebar pada 110 masjid di seluruh NTB.
“Alhamdulillah hari ini, kami kembali melatih 50 takmir masjid angkatan VI yang tersebar dari 27 masjid di NTB. Sehingga totalnya mencapai 290 takmir dari 137 masjid,” jelas Ketua Pengurus MES NTB, Baiq Mulianah pada kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi berbasis masjid (Mawar Emas) yang turut dirangkaikan dengan Musyawarah Kerja Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) NTB bertempat di Hotel Grand Legi, Senin (28/12).
Mulianah menjelaskan, selain melatih para takmir masjid sebagai penguatan SDM untuk mengembangkan program Mawar Emas, MES juga menjalin silaturrahim wilayah antar pengurus untuk terus mendorong masyarakat sama-sama membangun ekonomi syariah. Karena MES sendiri merupakan lembaga yang memiliki komitmen terhadap pengembangan ekonomi syari’ah di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia telah dihajatkan menjadi pusat ekonomi syari’ah dunia. Untuk itu, peluang membangun ekonomi syariah di tengah-tengah masyarakat menjadi amanah yang harus diperjuangkan demi melindungi masyarakat dari praktek-praktek ekonomi yang tidak tepat. Dengan begitu, insyaallah Indonesia mampu menjadi arus baru ekonomi dunia.
Seperti visi-misi MES itu sendiri adalah bagaimana mensyari’ahkan ekonomi masyarakat dan memasyarakatkan ekonomi syari’ah di Indonesia,“Amanah ini cukup berat, tapi jika dilaksanakan dengan niat yang baik, komitmen yang kuat, kita yakin Allah SWT pasti memberikan jalan, man jadda wa jadda,” tutupnya penuh semangat.
Sementara itu, mewakili Gubernur NTB, Asisten II Setda NTB, Ir.H.Ridwan Syah.M.Si menyambut baik keberadaan MES Provinsi NTB. Menurutnya, MES hadir bukan hanya membangkitkan ekonomi umat, tapi juga mampu memberikan angin segar kepada masyarakat. Sebab, lembaga MES hadir untuk membangkitkan ekonomi umat dan mensejahterakan rakyat kecil.
Karena itu, lanjut Ridwansyah, MES diharapkan mampu berkolaborasi dengan seluruh pihak, harus tetap bergandengan tangan demi kemaslahatan ummat, itu semua tentu bisa tercapai dengan menghilangkan kata kompetisi, namun yang terpenting adalah kolaborasi.
“Acara ini bagian dari kolaborasi yang dilakukan oleh seluruh pihak, bentuk kolaborasinya adalah program Mawar Emas, melawan rentenir berbasis masjid,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat MES, Firdaus Jaelani menyampaikan bahwa MES mempunyai peran banyak dalam mengembangkan ekonomi umat, contohnya saja program Mawar Emas atau Melawan Rentenir Berbasis Masjid yang dihajatkan membantu masyarakat melawan rentenir berbasis masjid.
“Program Mawar Emas yang dilakukan oleh MES NTB merupakan program yang sangat baik, sangat positif, itu semua patut ditiru oleh pengurus MES se-Indonesia,” ungkapnya dalam sambutan secara virtual. (red)