Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Daerah

Momentum Hardiknas 2025, KLU Tegaskan Komitmen Tingkatkan Akses Pendidikan dan Perangi Pernikahan Dini

×

Momentum Hardiknas 2025, KLU Tegaskan Komitmen Tingkatkan Akses Pendidikan dan Perangi Pernikahan Dini

Sebarkan artikel ini
Kepala Dikbudpora KLU, H Adenan (kiri) saat melapor ke Wakil Bupati KLU, Kusmalahadi Syamsuri di upacara Hardiknas 2025 di depan halaman kantor Bupati, Jumat (2/5).

Lombok Utara, Katada.id – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen daerah dalam memajukan sektor pendidikan.

 

Example 300x600

Upacara berlangsung di Halaman Kantor Bupati Jumat (2/5). Kegiatan ini dipimpin oleh Wakil Bupati KLU, Kusmalahadi Syamsuri, dan dihadiri pula oleh Bupati KLU H Najmul Akhyar, Sekretaris Daerah KLU Anding Duwi Cahyadi, anggota Forkopimda, para Kepala OPD, serta perwakilan siswa-siswi SD hingga SMA.

 

Dalam amanatnya, Wakil Bupati Kusmalahadi membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikdasmen) RI. Ia menekankan bahwa Hardiknas bukan sekadar perayaan seremonial tahunan, melainkan sebuah penegasan komitmen untuk memenuhi amanat konstitusi. Yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu, dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa.

 

“Tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili, dan sebab-sebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan,” tegasnya.

 

“Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam setiap insan baik sebagai pribadi maupun warga Negara,” sambung Wakil Bupati.

 

Wakil Bupati Kusmalahadi juga menyoroti kondisi pendidikan di KLU. Berdasarkan data BPS, yang menunjukkan bahwa hanya 7,36 persen penduduk dewasa memiliki ijazah perguruan tinggi. Menghadapi kenyataan ini, pemerintah KLU berupaya keras agar perguruan tinggi dapat berdiri di Lombok Utara.

 

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui dimensi pendidikan, sehingga harapan lama sekolah yang saat ini 13,02 tahun dapat meningkat di masa mendatang. Angka ini menunjukkan bahwa anak-anak KLU memiliki harapan untuk bersekolah hingga tingkat diploma atau perguruan tinggi.

 

“Saat ini kita akan tingkatkan dengan memberikan kemudahan akses bersekolah dari level TK, SD, SMP, SMA atau sekolah yang sederajat bahkan bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, sekaligus ini merupakan ikhtiar untuk menekan pernikahan dini di bawah usia 19 tahun,” katanya.

 

Lebih lanjut, Wakil Bupati Kusmalahadi menyoroti dampak rendahnya pendidikan terhadap masalah lain, seperti tingginya angka stunting pada anak-anak. Ia menjelaskan bahwa pendidikan yang rendah seringkali membuat seorang ibu kesulitan memahami pentingnya pemberian makanan bergizi, jadwal imunisasi, atau pentingnya air bersih dan sanitasi bagi kesehatan.

 

“Kepada seluruh pendidik, teruslah menyalakan cahaya kepada para orang tua, dampingi anak-anak dengan kasih dan keteladanan pada seluruh pemimpin desa dan tokoh masyarakat, jadikan pendidikan sebagai arus utama dalam membangun,” harapnya.

 

Pada momentum Hardiknas ini, sejumlah piagam penghargaan diserahkan kepada siswa-siswi SMALB berprestasi, guru berprestasi, dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan. Penyerahan sertifikat pendidik pada PPD piloting 3 tahun 2024 juga dilakukan.

 

Di akhir upacara, para kepala desa se-KLU membacakan Ikrar dan Komitmen mendukung program Pemda terkait Sapu Bersih Drop Out” (Saber DO). Hal ini menunjukkan keseriusan semua elemen masyarakat dalam mengatasi permasalahan anak tidak sekolah demi masa depan KLU yang lebih cerah. (ham)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *