NTB Miliki Dua Laboratorium untuk Tes Corona

0
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah memberikan keterangan kepada wartawan.

Mataram, katada.id – Selain Laboratorium Biomedik Litbangkes pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB, kini NTB memiliki satu tambahan laboratorium untuk meningkatkan pemeriksaan Covid-19 maupun pemeriksaan sampel (pasien suspect Covid-19). Yaitu Laboratorium pada Rumah Sakit Universitas Mataram.

Walaupun telah menerima izin pengujian sampel di Laboratorium kesehatan Daerah (Labkesda) itu, NTB masih harus menunggu satu pekan lagi untuk memulai pemeriksaan mandiri. Artinya pemeriksaan akan dimulai pada April mendatang.

Penambahan satu Laboratorium di RS Unram tersebut berdasarkan surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/216/2020 menyusul tiga Laboratorium kesehatan daerah lainnya.

Baca juga: Cegah Corona, Pemprov NTB Pasang Bilik Disinfektan di Bandara, Rumah Sakit dan Pelabuhan

“Diantaranya, Laboratorium pada Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah. Lembaga Penyakit Tropis Universitas Airlangga dan Laboratorium Mikrabiologi Kilinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,” kata Gubernur NTB, Dr. Zulkifliemansyah, Kamis (26/3).

Lanjut dia, dalam SK Menteri Kesehatan tersebut dijelaskan, laboratorium yang telah mendapat izin pemerikasaan wabah corona itu memiliki tugas-tugas sebagai berikut. Pertama, menerima spesimen untuk pemeriksaan covid-19 dari rumah sakit/dinas kesehatan/laboratorium kesehatan lainnya.

Kedua, melakukan pemeriksaan screening pada spesimen Covid-19 menggunakan form dan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan oleh badan penelitian dan pengembangan kesehatan.

Baca juga: Posting Status Facebook Pasien Corona di NTB Meninggal, Ibu Hamil di Lombok Diamankan Polisi

Ketiga, mengirimkan seluruh spesimen untuk uji validasi ke laboratorium rujukan naisoal COVID-19.

Dengan diizinkannya NTB melakukan pemeriksaan sampel pasien sendiri, maka penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona akan lebih cepat dan efisien.

“Sehingga kita tidak perlu menunggu hasil pengiriman sampel ke Surabaya dan Jakarta sebagai daerah rujukan nasional,”ujarnya. (rif)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here