Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Daerah

Pemkab Bima Tegaskan Sumber Anggaran Selasa Menyapa: Tidak Membebani Pemerintah Desa

×

Pemkab Bima Tegaskan Sumber Anggaran Selasa Menyapa: Tidak Membebani Pemerintah Desa

Sebarkan artikel ini
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bima, Yan Suryadin

Bima, katada.id- Pemkab Bima menepis informasi yang beredar tentang program Selasa Menyapa yang disebut menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD). Hal itu disampaikan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bima, Yan Suryadin.

“Anggaran program Selasa Menyapa tidak dibebankan kepada Pemerintah Desa. Sehingga program ini tak berdampak pada alokasi ADD yang sudah ditetapkan Pemerintah Desa,” ujarnya, melalui keterangan tertulis, Kamis (29/05).

Example 300x600

Menurutnya, sebagai program strategis kepemimpinan Bupati Ady Mahyudi dan Wakil Bupati Bima dr. H. Irfan, Program Selasa Menyapa sudah dibahas sistematis melalui serangkaian rapat koordinasi dan rapat teknis.

“Rapat tersebut melibatkan seluruh perangkat daerah dan mitra kerja pemerintah daerah. Hal ini dilakukan agar program tersebut tepat sasaran dan memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat khususnya di aras desa,” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Yan itu membeberkan bahwa kegiatan pelayanan publik, sepenuhnya bersumber dari program rutin OPD, sedangkan kegiatan gotong royong seperti penghijauan penanaman pohon dibiayai sepenuhnya dari program Dinas Lingkungan Hidup.

“Demikian halnya kegiatan gotong-royong dan pemberdayaan masyarakat dibiayai sepenuhnya dari program reguler Dinas PUPR. Artinya, Pemerintah desa dan kecamatan hanya memfasilitasi tempat dan acara,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Taufik memaparkan bahwa, selain bersumber dari Pemerintah Daerah program Selasa Menyapa juga mendapatkan dana dari sumbangan masyarakat.

“Misalnya, pada pelaksanaan kegiatan di Kecamatan Lambu yang lalu, program pembersihan sedimen di saluran induk irigasi sepenuhnya dibantu dari sumbangan masyarakat,” urainya.

Selain itu eks Kadis Perkim, itu mengakui masih terdapat kekurangan dan hambatan yang dijumpai ketika Selasa Menyapa diluncurkan 20 Mei lalu.

“Pemerintah tentu melakukan evaluasi secara terus-menerus, melalui Tim Kerja dan Tim Pengawas. Agar memastikan program tersebut tepat sasaran dan mencerminkan kebutuhan masyarakat setempat,” pungkas Taufik. (sm)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *