Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Daerah

Ramdin Sindir Bupati Bima ‘Dinasti Satu Kamar’, Rafidin Meradang: Lebih Baik Diam daripada Perlihatkan Kedunguan

×

Ramdin Sindir Bupati Bima ‘Dinasti Satu Kamar’, Rafidin Meradang: Lebih Baik Diam daripada Perlihatkan Kedunguan

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kabupaten Bima, Rafidin (kiri) dan Ramdin kanan.

Bima, katada.id – Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kabupaten Bima, Rafidin, menanggapi kritik dari anggota Komisi II DPRD Bima, Ramdin, yang menyebut pemerintahan Ady-Irfan sebagai “dinasti satu kamar”.

Rafidin mengaku tidak sepenuhnya memahami maksud dari istilah tersebut, tetapi jika yang dimaksud karena posisi Wakil Ketua II DPRD Bima dijabat Murni Sucianti dari PAN dan Bupati Bima diisi Ketua DPD PAN Bima, Ady Mahyudi, maka menurutnya kritik tersebut tidak berdasar. Ia menilai pernyataan itu berasal dari pihak yang tidak mampu menerima kenyataan politik.

Example 300x600

“Berarti ada semacam kebuntuan akal pikiran yang sehat. Yang tidak siap menerima kenyataan dalam upaya pencapaian perubahan yang menjadi harapan rakyat Kabupaten Bima saat ini,”* ujar Rafidin, Rabu (26/2).

Lebih lanjut, Rafidin menegaskan bahwa kepemimpinan Ady-Irfan baru berjalan beberapa hari sejak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, kritik seharusnya membangun, bukan sekadar menyoal dinasti politik.

“Kalau sudah menyinggung soal dinasti, ini bukti bahwa akal sehat belum menerima kemenangan Ady-Irfan. Oleh karena itu, mari kita membangun Bima bersama-sama. Misi Ady-Irfan adalah membawa Bima ke arah yang lebih baik,” tegasnya.

Rafidin juga menegaskan bahwa Pilkada Kabupaten Bima 2025 telah selesai, dan kini saatnya semua pihak bekerja sama untuk membangun daerah.

“Ady-Irfan adalah milik rakyat Kabupaten Bima, bukan milik si A atau si B. Jika ada yang tidak menerima hasil pilkada, lebih baik diam daripada memperlihatkan kedunguan dalam berdemokrasi,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pemerintahan Ady-Irfan berkomitmen menjalankan roda pemerintahan yang bersih dan berwibawa, dengan fokus pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Seluruh pejabat tidak boleh merekayasa kegiatan. Potensi PAD harus kita genjot habis,” tutupnya.

Sebagai informasi, Pilkada Kabupaten Bima 2025 diikuti oleh dua pasangan calon. Ady-Irfan didukung oleh PAN dan PKS, sementara Yandi-Ros diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PPP, Hanura, PBB, Demokrat, Gelora, PKB, dan PDI Perjuangan. (as)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *