Lombok Utara, Katada.id- Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melakukan rapat pembahasan kebutuhan Belanja Tak Terduga (BTT) dan APBD Perubahan 2020. Dari rapat tersebut diketahui realisasi BTT penanganan Covid-19 baru mencapai 32 persen.
“Itu dari total Rp 44 miliar yang disediakan,” ungkap Sekda Lombok Utara H Suardi, usai rapat, Kamis (4/6).
Kata dia, penggunaan BTT untuk penanganan Covid-19 disesuaikan dengan kebutuhan. Artinya ada tahapan-tahapan dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Sebab kata dia, pemanfaatan dana BTT mudah dikeluarkan, namun susah dipertanggung jawaban.
“Ini menjadi persoalan kita,” sambung dia.
Ia melanjutkan, mode ini dilakukan untuk membantu tim gugus tugas dalam penanganan pandemic. Sehingga bisa menghindari adanya bencana selain Covid-19.
Selain membahas penggunaan BTT, kata dia, dalam rapat tersebut juga membahas efisiensi anggaran. Ada beberapa OPD yang bisa melakukan efisensi anggaran. Salah satunya adalah BPBD KLU yang mengefisiensi anggaran sebesar Rp miliar.
“Kemudian kita juga mendapatkan informasi kaitannya kebutuhan yang memang terus menjadi prioritas,” jelas Sekda.
Ia menambahkan, rapat ini belum deal karena baru persiapan awal. Pihaknya masih membutuhkan analisis masing masing OPD untuk dibahas.
Sementara itu, Wakil Ketua TAPD KLU Heryanto SP mengatakan, optimalisasi anggaran untuk BTT baru tersasar sebesar Rp 4,5 miliar. Pihaknya masih harus berpikir lagi mana kegiatan yang menjadi skala prioritas.
“Karena memang kebutuhannya itu belum tercukupi,” kata dia.
Sedangkan untuk realisasi BTT saat ini, Heryanto mengatakan TAPD masih mempertimbangkan dari persoalan hukum. Ia berharap semua OPD paham dengan managemen penanganan kebencanaan.
“Jika klir positif jadi efisiensi, maka saya akan gelar APBD Perubahan. Mengembalikan yang prioritas kemarin itu,” tandas dia. (ham)