Tambora Challenge 320K, Lomba Lari Terganas dan Terpanjang di Asia Tenggara

0
Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah saar launching Kompas Tambora Challenge 320K di Senayan, Jakarta.

Jakarta, Katada.id – Kompas kembali menyelenggarakan Kompas Tambora Challenge 320K. Race Ultra Marathon dengan rute terekstrem dan terpanjang se-Asia Tenggara yang akan berlangsung pada 22-25 Juli 2020.

Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah yang hadir dalam launching kegiatan tersebut pada Jum’at (21/2) di Senayan, Jakarta mengatakan, kegiatan Kompas Tambora Challenge bisa menjadi motivasi dan munculnya bibit bibit baru atlet lari jarak jauh yang berasal dari NTB.

“Mudah-mudahan pelari hebat yang berpartisipasi di Tambora Challenge bisa menjadi motivasi bagi pelari asal NTB untuk ikut serta dalam event seperti ini,” kata Gubernur.

Tahun ini, Kompas Tambora Challenge 320K akan melewati rute yang sama dengan tahun sebelumnya, dimulai dari Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat dan berakhir di Doro Ncanga, Kabupaten Dompu. Sepanjang rute, para pelari akan melalui rute jalan provinsi yang sepi dan tenang dengan pemandangan yang indah di sepanjang pesisir pantai dengan rata-rata ketinggian di bawah 80 meter dengan kondisi geografis dan cuaca yang ekstrem di Pulau Sumbawa, yang tentunya akan membuat race ini lebih menantang untuk ditaklukkan.

Kompas Tambora Challenge 320K masih akan mempertandingkan 2 kategori. Yaitu individual dan relay baik putra maupun putri. Peserta kategori individual akan menempuh jarak 320 KM seorang diri, sedangkan peserta dalam kategori relay akan terdiri dari dua pelari yang secara bergantian akan menempuh jarak masing-masing 160 KM.

Berdasarkan evaluasi, kemampuan peserta semakin meningkat setiap tahunnya. Terbukti dengan mampunya mereka mencapai garis finis kurang dari 65 jam, sehingga tahun ini cut off time (COT) atau batas waktu tempuh pelari diperpendek dari 68 jam menjadi 64 jam untuk kategori individu, dan 60 jam untuk kategori relay/beranting. Perubahan COT di Kompas Tambora Challenge 320K tahun ini tentunya akan semakin menantang para peserta untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi.

Selain tantangan batas waktu yang semakin dipersempit, tahun ini Kompas Tambora Challenge 320K akan memberikan apresiasi tambahan berupa hadiah bagi para pelari yang berhasil memecahkan rekor catatan waktu tahun sebelumnya. Diharapkan akan lebih banyak peserta yang berpartisipasi di tahun ini, dan tidak akan menutup kemungkinan untuk membuka kesempatan bagi pelari elite internasional untuk mengikuti ajang lomba ultra marathon ini.

Di luar tantangan yang akan dihadapi, pelari sebenarnya diharapkan dapat tetap menikmati indahnya Pulau Sumbawa. Seperti yang diungkapkan Hendra Siswanto, podium pertama kategori individu putra tahun 2019, “Race adalah saatnya selebrasi, kita nikmati perjalanannya, kita sapa para penduduknya, dan kita nikmati keindahan bumi Sumbawa,” katanya.

Harian Kompas sebagai pihak penyelenggara berharap dengan adanya perubahan tantangan terhadap pelari di tahun ini, peserta yang akan ikut bertanding nanti akan lebih siap menyusun strategi menaklukkan “jalur neraka” Sumbawa. Hal lain yang menarik dari Pelaksanaan lomba ultra-marathon ini, masyarakat luas dapat mengikuti perjalanan pelari-pelari tangguh yang mereka dukung melalui fitur live tracking yang dapat diakses di official website Kompas Tambora Challenge 320K. (rif)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here