Lombok Tengah, katada.id – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), melalui Kantor SAR Mataram, mencatatkan keberhasilan krusial dalam penanganan kedaruratan medis selama gelaran akbar MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
Total tiga pembalap dari kelas berbeda berhasil dievakuasi menggunakan layanan Evakuasi Medis Udara (EMU) langsung dari sirkuit ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB.
Keberhasilan operasi ini menunjukkan kesiapan sistem gawat darurat yang terintegrasi antara Basarnas, tim medis sirkuit, dan rumah sakit rujukan.
Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menjelaskan bahwa dua evakuasi terakhir, yang menjadi sorotan, terjadi pada hari puncak balapan, Minggu (5/10).
Kedua pasien tersebut melibatkan pembalap Moto3 dan pembalap MotoGP yang memerlukan penanganan lanjutan pasca mengalami kecelakaan serius di lintasan.
“Kedua operasi EMU pada hari Minggu (5/10) menggunakan helikopter jenis Dauphin bernomor registrasi HR-3601,” ujar Hariyadi.
Helikopter HR-3601 tancap gas dari helipad Medical Centre dengan membawa Pembalap Moto3 pada pukul 13.53 WITA dan tiba di RSUD Provinsi NTB pada pukul 14.08 WITA.
Selang beberapa jam kemudian, pembalap MotoGP dievakuasi pukul 16.25 WITA dan mendarat di rumah sakit rujukan pukul 16.40 WITA. Waktu tempuh yang singkat ini krusial untuk penanganan medis cepat.
Menurut Hariyadi, keputusan untuk mengaktifkan layanan EMU diambil secara cepat berdasarkan rekomendasi mendesak dari tim medis sirkuit, yang menilai kondisi pembalap memerlukan penanganan segera oleh dokter spesialis di RSUD Provinsi NTB.
Setibanya di rumah sakit, ketiga pembalap tersebut langsung diserahkan kepada tim dokter untuk penanganan medis lebih lanjut.
Hariyadi menambahkan, pembalap Moto3 dan MotoGP yang dievakuasi pada hari Minggu merupakan pasien kedua dan ketiga yang diangkut via udara.
“Total pembalap yang dievakuasi medis udara selama perhelatan MotoGP Mandalika 2025 adalah tiga orang. Sebelumnya, seorang pembalap Moto2 telah dievakuasi menggunakan helikopter yang berbeda, yaitu HR-3604, pada hari Jumat, 3 Oktober 2025,” pungkas Hariyadi. (*)













