BIMA-Himpunan mahasiswa Donggo-Soromandi (Himdos) melakukan unjuk rasa di depan Kantor Camat Soromandi, Senin (15/7). Mahasiswa menyoroti penanganan krisis air bersih di Dusun Ndano Ndere, Desa Bajo dan perbaikan jembatan di Desa Kananta, Kecamatan Soromandi.
Aksi yang digawangi jendral lapangan Furkan berujung pemblokir jalan. Mahasiswa menutup akses Jalan Provinsi itu berjam-jam. Mereka memalang mobil pikap di tengah jalan. Selain itu, mereka juga menumpuk batu berukuran besar dan kayu.
Pemblokiran jalan itu sebagai bentuk protes mahasiswa atas sikap Pemda Bima dan Pemprov NTB. Mereka menilai pemerintah menutup mata atas krisis air di Ndano Ndere dan jembatan Kananta.
Karena itu, mahasiswa melakukan unjuk rasa dan mendesak pemerintah agar memenuhi tuntutannya. ’’Pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi persoalan jembatan Kananta,’’ desak Furkan saat membacakan tuntutan.
Selain itu, ia menyoroti penanganan krisis air di Ndano Ndere. Sudah bertahun-tahun warga menderita karena kesulitan mendapatkan air bersih. ’’Kami mendesak pemerintah mengatasi krisis air di Dusun Ndano Ndere, Desa Bajo,’’ teriaknya.
Mahasiswa juga mengultimatum pemerintah, jika dalam waktu 12 jam tidak memenuhi tuntutan, mereka akan melakukan aksi besa-besaran.
Dalam aksi itu, empat orang mahasiswa sempat diamankan aparat kepolisian. Tak lama kemudian, mereka dilepas lagi. Sementara, jalan yang sempat diblokir sudah dibuka lagi. (one)