Lombok Utara, Katada.id- Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu dan Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan resmi menutup rangakaian safari ramadan 1445 H di Masjid AT-Taubah, Dusun Loloan Desa Loloan, Kecamatan Bayan. Safari Ramadan ini merupakan titik terakhir yang dilakukan selama bulan Ramadan ini.
Turut Hadir, Kapolres Lotara AKBP Didik Putra Kuncoro, Pabung Dandim 1606/ Mataram Letkol Ibnu Haban, Asisten Setda KLU, Kepala OPD, Camat Bayan Kariadi, serta tamu undangan lainnya.
Bupati Djohan dalam sambutannya menyampaikan, di 2024 KLU genap berusia 16 tahun. Usia yang masih muda ini tentu banyak tantangan yang belum terselesaikan. Pembangunan terus diupayakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan pemerintah pusat. Saat ini, ada sepanjang 41 kilometer jalan KLU dilebarkan, mulai dari Tanjung hingga Bayan.
“Statusnya jalan yang diperbaiki adalah jalan nasional, jadi jika ada kerusakan atau perbaikan itu tanggung jawab pemerintah pusat,” ujarnya, Rabu (3/4).
Lanjut Djohan, gempa di 2018 lalu memang banyak menyisakan banyak tugas. Karena pascagempa itu semua bangunan di KLU banyak yang rusak, baik itu rumah, perkantoran, tempat ibadah bahkan jalan.
Sehingga di era pemerintahannya periode 2021-2024 ini, pihaknya terus melakukan upaya pembangunan. Baik pembangunan kompleks perkantoran, RTG, jalan dan infrastruktur lainya.
“Alhamdulillah masyarakat kita semua mendukung setiap pembangunan yang dilakukan,”sambungnya.
Tidak hanya itu, infrastruktur jalan yang rusak di beberapa desa juga sudah menjadi perhatian khusus Pemda. Namun karena keterbatasan anggaran, tidak bisa semuanya langsung dikerjakan, dan harus dilakukan bertahap.
Saat ini jumlah desa di KLU sudah sebanyak 43 desa. Di mana saat ini ada 27 desa kembali mengusulkan pemekaran desa agar terbentuk desa baru. Tentunya, jika proses ini lancar tidak ada kendala, maka akan ada 70 desa se KLU. Otomatis dengan banyaknya jumlah desa, maka akan mempermudah pelayanan ke masyarakat.
” Ke depannya jika desa baru bisa definitif semua, maka akan berjumlah 70 desa, semakin banyak desa maka pelayanan pada masyarakat semakin mudah,” ulasnya.
Dengan usainya pemilihan legislatif, Bupati Djohan berpesan agar masyarakat saling rangkul kembali satu dengan lainnya, dan kompak bersatu.
“Intinya walaupun kita beda pilihan, tetapi kita satu dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, siapapun terpilih itulah pemimpin kita bersama,”tuturnya.
Sementara itu, Kades Loloan Lalu Hinaskin menyampaikan bahwa desa ini memiliki 10 dusun dengan kawasan pantai hingga pegunungan. Bahkan ini berpotensi untuk pengembangan pariwisata.
Sebab Desa Loloan ini juga menjadi salah satu pintu masuk wisatawan pendaki gunung Rinjani. Artinya jika potensi ini bisa dikelola dengan baik, maka akan menjadi salah satu penyumbang PAD bagi daerah.
Dia menambahkan, kondisi infrastruktur jalan yang menjadi akses sehari-hari masyarakat maupun wisatawan yang mendaki Gunung Rinjani masih dalam kondisi rusak. Untuk itu pihaknya berharap agar Pemda bisa memperbaikinya.
“Karena memang akses jalan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat,”pungkasnya.(ham)