Mataram, katada.id – Universitas Mataram (Unram) mendapat dana hibah Rp 12 miliar dari kampus luar Negeri di Eropa. Yakni dari Negara Italia dan Firlandia. Dana hibah itu bagian program erasmus, yang merupakan program pertukaran mahasiswa di Uni Eropa dengan masa kontrak atau kerjasama selama tiga tahun.
Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama, Yusron Saadi, ST., M. Sc., Ph.D mengatakan, dana hibah itu bukan kebetulan. Tetapi dua tahun sebelumnya Unram telah mengajukan proposal kerja sama melalui erasmus plus program.
“Alhamdulillah kita di Unram dapat bagian dalam program tersebut. Kampus kami termasuk salah satu dari enam perguruan tinggi dalam negeri yang mendapatkan dana hibah itu, dan ditambah tiga perguruan tinggi luar negeri di Eropa,” kata Yusron Saadi kepada katada.id di ruang kerjanya, Rabu (18/3).
Dari enam kampus dalam negeri yang ikut diberangkatkan, nantinya yang menjadi leading consorsiumnya (penanggung jawab utama) yakni Institut Teknologi Surabaya (ITS). Yusron menjelaskan, dana hibah itu diperuntukkan untuk pengembangan dunia kewirausahaan mahasiswa.
“Ini guna untuk mengantarkan mahasiswa kita lebih mengenal dan mendalami dunia bisnis. Juga kegiatanya nanti pengembangan kewirausahaan mahasiswa agar mereka lebih gampang temukan pasar kerja,” katanya.
Dikatakan Yusron, tidak semua kampus bisa mendapatkan kesempatan ini. Prosesnya super ketat dan selektif. ”Tetapi yang dilihat sama negara di sana, mungkin ya karena pertimbangan geografis dalam memilih kampus yang mana itu dianggap diutamakan,” ujarnya.
Hal yang dilakukan Unram saat mendapat kesempatan untuk berkunjung ke tiga kampus di Italia dan Firlandia, yaitu studi banding berupa tukar gagasan dan workshop. Juga menunjukan potensi yang miliki mahasiswa Unram. ”Yang tidak kalah penting adalah pengembangan model yang miliki mahasiswa Unram saat ini,’’ bebernya.
Di samping program ini, Unram juga sedang menyiapkan kerjasama untuk mendapatkan dana hibah Royal Sosiety di Inggris dan Yunani. “Kita coba lagi di dua negara tersebut. Pengajuan yang ini khusus bergerak di bidang absorb (menyerap) pengaruh merkuri , terutama di daerah tambang, atau keluarga-keluarga pekerja tambang terpapar oleh pengaruh merkuri, itu yang coba kita lakukan,” paparnya.
Lebih lanjut, Yusron mengatakan, keberangkatan beberapa utusan baik dari kalangan birokrasi dan mahasiswa ke kampus tujuan di Eropa rencananya tahun ini. Teetapi untuk saat ini dunia tengah dihantui Virus Corona (Covid-19).
“Belum ada informasi yang pasti dari kampus tujuan, mungkin menunggu kondisi aman dari penyebaran corona,” pungkasnya. (rif)