Lombok Tengah, katada.id – Pasca meninjau pasar dan memantau harga pangan di Pasar Kebon Roek, Ampenan, Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Gibran Rakabuming Raka melanjutkan perjalanan kerjanya ke Desa Adat Sade, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, pada Sabtu (2/8).
Dalam kunjungannya Wapres Gibran didampingi Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal serta unsur Forkopimda NTB.
Kunjungan ini menjadi momen penting untuk menunjukkan apresiasi terhadap warisan budaya suku Sasak yang terus dilestarikan di Desa Sade.
Setibanya di Desa Adat Sade, Wapres Gibran disambut secara hangat oleh masyarakat adat dengan tradisi yang kental.
Salah satu hal yang memukau Wapres adalah arsitektur rumah adat suku Sasak yang masih mempertahankan bentuk aslinya.
Rumah-rumah ini menggunakan lantai dari campuran tanah liat dan kotoran sapi, yang dikenal mampu memberikan rasa sejuk, serta atap alang-alang yang tahan terhadap panas matahari.
“Keunikan rumah adat di sini menunjukkan bagaimana budaya tradisional bisa bertahan dan berkembang sesuai dengan alam sekitar. Ini adalah contoh nyata dari kearifan lokal yang perlu dijaga dan dilestarikan,” ujar Wapres Gibran setelah mengamati rumah-rumah adat yang masih terjaga keasliannya.
Tidak hanya itu, Wapres Gibran juga berkesempatan melihat langsung proses pembuatan tenun khas Lombok. Motif-motif tradisional seperti kembang komak dan songket ditenun dengan menggunakan pewarna alami dan alat tradisional.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kerajinan lokal, Wapres Gibran membeli beberapa produk tenun dan perhiasan tradisional dari warga Desa Sade.
“Saya sangat menghargai usaha masyarakat di sini yang terus melestarikan tradisi dan kerajinan mereka. Ini merupakan potensi besar untuk memperkenalkan budaya Sasak ke dunia luar,” tambahnya.
Kunjungan ditutup dengan pertunjukan seni bela diri tradisional Presean, yang merupakan bagian dari budaya masyarakat Sasak.
Wapres Gibran memberikan apresiasi atas pelestarian seni ini, yang menurutnya mencerminkan sportivitas, kebersamaan, dan semangat gotong royong.
“Wisata budaya seperti ini memiliki daya tarik yang sangat besar, dan sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Saya berharap ini dapat menjadi pilar penting dalam meningkatkan ekonomi kreatif dan pariwisata di NTB,” ungkap Wapres Gibran. (*)