LOMBOK BARAT-Pembanguna perumahan bersubsidi di Desa Sembung, Kecamatan Narmada, Lombok Barat sempat diberitakan menuai protes dari warga setempat. Perumahan Sembung Palace itu diisukan pula mengganggu dan merusak irigasi pertanian.
Tetapi kabar itu bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Kehadiran rumah bersubsidi yang dikerjakan PT Maulana Raya Lombok justru mendapat sambutan baik dari warga.
Buktinya, tiga kepala desa, yakni Desa Sembung, Desa Badrain, dan Desa Merembu telah memberikan dukungan tertulisnya. Dukungan itu sekaligus membantah berita yang beredar, yang menyebut ada gelombang protes masyarakat Sembung atas kehadiran perumahan bersubsidi itu.
“Keberadaan perumahan ini bisa meningkatkan perekonomian pedesaan, mengurangi angka pengangguran dan kriminalitas,” kata Plt. Kepala Desa Sembung H. Ali Abdul Syahid, Senin (19/8).
Ia membantah warga di desanya melakukan penolakan atas kehadiran perumahan bersubsidi tersebut. ’’TIdak ada penolakan seperti berita-berita di media itu. Di Desa Sembung secara umum tidak ada penolakan,’’ ungkapnya.
Beberapa hari lalu warga dan pemerintah desa melakukan rapat. Semua yang hadir tidak ada yang menolak, apalagi merasa terganggu dengan kehadiran perumahan tersebut. ’’Semua kepala dusun mendukung,’’ jelasnya.
Kehadiran perumahan ini membantu juga dari segi keamanan. Jalur tersebut selama ini sangat sepi terutama malam hari. Sehingga rentan terjadi tindak kriminalitas. “Dengan adanya perumahan ini, pasti ramai,’’ ujarnya.
Ia juga merasa heran adanya pemberitaan yang menyebut perumahan ini merusak irigasi. Menurut dia, hasil berkomunikasi dengan pihak pengembang, pembangunan tidak sampai mengganggu irigasi. ’’Sampai saat ini tidak ada yang protes,’’ bebernya.
Hal yang sama diungkapkan Tokoh Masyarakat Sembung, Basri. Ia memastikan warga mendukung kehadiran perumahan tersebut. Bahkan, ia sama sekali tidak pernah mendengar ada penolakan.
Ia juga meluruskan pemberitaan yang beredar, bahwa tokoh masyarakat menolak. Menurut dia, informasi itu lebih banyak tidak benarnya. ’’Tidak ada gejolak seperti yang diberitakan,’’ katanya.
Begitu juga dengan Tokoh Agama Sembung, Sarinah BA. Ia menegaskan tidak ada penolakan. Kalau pun ada hanya beberapa orang saja. Tetapi, mayoritas warga Sembung menerimanya.
Ketua BPD Sembung juga demikian. Ia mengaku kehadiran perumahan ini disambut dengan senang hati. Karena perumahan ini berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. ’’Yang tadi tidak punya pekerjaan, dengan hadirnya ini membuka lapangan kerja,’’ terangnya.
Kades Badrain Romi Purwadi angkat bicara. Selaku desa yang berdekatan dengan perumahan tersebut, ia merasa terbantu. Mengingat, jalur tersebut rawan dari tindak kriminalitas.
Di sisi lain, masuknya perumahan memiliki efek positif bagi warga setempat termasuk warga Badrain. Nantinya mereka bisa bekerja di perumahan tersebut. ’’Manfaatnya lebih besar bagi kami. Pertumbuhan ekonomi penduduk juga lebih hidup,’’ terangnya.
Terpisah, Humas PT Maulana Raya Lombok, Patria Jaka Kusuma mengaku, sejauh ini tidak ada permasalahan dengan warga. Mayoritas warga menerima dan mendukung kehadiran perumahan bersubsidi ini. ’’Jadi tidak ada penolakan dari warga,’’ tegasnya.
Ia meluruskan juga kabar yang beredar bahwa pembangunan perumahan merusak irigasi. Jaka menegaskan, pembangunan ini tidak sampai mengganggu irigasi. “Kami malah akan membantu memperbaiki irigasi seperti yang diharapkan masyarakat. Begitu pun dengan pembangunan tempat ibadah, kami serap semua,’’ terangnya.
Para pekerja nantinya diprioritaskan warga dari Sembung dan desa tetangga. Seperti tukang bangunan perumahan. ’’Dan warga setempat yang ambil rumah kami bebaskan uang muka,’’ tambahnya. (miq)