Bima, katada.id – Kota dan Kabupaten Bima, serta Dompu marak teror panah. Jumlah korban dan pelaku yang diproses sudah cukup banyak.
Mulai dari usia anak, remaja hingga orang dewasa. Teror panah hingga kini menjadi momok menakutkan di tengah masyarakat. ’’Masyarakat dibuat was-was untuk ke luar rumah. Bahkan duduk di teras rumah pun tidak cukup merasa tenang,’’ kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, Sabtu (23/4/2022).
Polisi sudah cukup banyak berbuat untuk mengatasi hal ini. Mulai dari upaya preemtif, prefentif hingga represif.
’’Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto sudah secara tegas memerintahkan kepada Kapolres untuk memberi atensi khusus terhadap persoalan ini,’’ tegasnya.
Pada Maret hingga April ini menjadi puncak maraknya kasus pemanahan di Bima maupun Dompu. Dari pemanahan oleh orang tak dikenal, saling tebar ancaman di media sosial, hingga perang antar kampung. ’’Kebanyakan pelakunya adalah pelajar SMP hingga SMA,’’ sebut Artanto.
Polri terus bekerja keras memerangi teror panah di wilayah Kota dan Kabupaten Bima, serta Dompu. ’’Saat ini ratusan anak panah dan ketapel diamankan dari hasil razia maupun penyisiran langsung di lokasi bentrok antar kampung,’’ ujarnya.
Ia mengatakan, mengenai maraknya kejadian pemanahan ini menerangkan, Polda NTB memberi perhatian khusus mengenai persoalan ini. Upaya pendekatan kepada para tokoh masyarakat telah dilakukan, baik melalui Bhabinkamtibmas bahkan meminta kapolres turun langsung di tengah masyarakat.
“Butuh dukungan dari semua pihak untuk menyelesaikan masalah pemanahan ini. Polisi telah melakukan penegakan hokum sesuai prosedur. Namun untuk menghentikan hal ini terjadi kembali, tentu pelibatan dari seluruh elemen masyarakat menjadi sangat penting dilakukan,” jelas Artanto.
Artanto menambahkan, pihaknya akan segera menyelesaikan teror yang kini sedang terjadi di tengah masyarakat tersebut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. (dae)