Katada.id, Mataram – Polda NTB mengusut dugaan penyelewengan dana hibah KONI daerah tahun 2017 dan tahun 2018. Penyelidikan itu mengerucut pada KONI kabupaten/kota yang dipimpin oleh pejabat publik.
Polda memang belum menyebutkan secara jelas dana hibah KONI daerah yang sedang diusut tersebut. Namun KONI daerah yang dipimpin pejabat publik diantaranya, KONI Kabupaten Bima yang dijabat Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri. KONI Mataram dijabat Wakil Walikota H. Mohan Roliskana (kini sudah mantan). KONI Kota Bima dijabat Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan. Dan KONI Loteng dijabat anggota DPRD NTB HM. Fuaddi.
Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol Syamsudin Baharuddin melalui Kasubdit III Ditreskrimsus Polda NTB AKBP Syarif Hidayat membenarkan jika pihaknya sedang mengusut dana hibah KONI kabupaten/kota. ‘’Kami tindaklanjuti laporan masyarakat. Saat ini sedang berjalan. Masih kumpulkan data dan keterangan,’’ katanya, Senin (4/11).
Selain mengumpulkan data-data, polda juga mendalami penggunaan dana hibah masing-masing KONI daerah. ‘’Yang kami telisik, apakah dana hibah tersebut sudah digunakan sesuai pos-posnya atau tidak,” ungkapnya.
Meski membeberkan penyelidikan ini untuk penggunaan anggaran tahun 2017 dan 2018, tetapi Syarif tidak menjelaskan KONI mana saja yang diusut. Ia hanya mengisyaratkan penyelidikan ini hanya KONI yang dipimpin pejabat publik saja. Salah satu item yang diusut yakni aliran dana hibah ke sejumlah cabor-cabor.
‘’Sudah ada yang kami minta keterangan. Beberapa Cabor di kabupaten/kota sudah dimintai keterangan,’’ ujar perwira dua mawar ini.
Informasi yang dihimpun, khusus dana hibah KONI Kabupaten Bima tahun 2018 sebesar Rp 3 miliar. Anggaran itu dipergunakan untuk kebutuhan Porprov tahun 2018 sebesar Rp 2 miliar. Dana itu digunakan untuk bonus atlet dan pelatih, termasuk akomodasi atlet selama mengikuti porprov. Sementara sisanya untuk kebutuhan KONI sendiri Rp 1 miliar.
Sementara di KONI Kota Bima, salah satu item penggunaan anggaran dana hibah yakni untuk bonus atlet porprov. Saat itu, Kota Bima menyiapkan anggaran Rp 1,7 miliar. (rif)