Bima, katada.id – Sejumlah Partai Politik (Parpol) meminta agar kotak suara dan hitung ulang suara di empat tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Doridungga, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Permintaan buka kotak suara disampaikan Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Para saksi dari dua parpol ini menduga ada kecurangan saat perhitungan suara di empat TPS. Sehingga mereka mendesak Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) membuka kotak suara dan hitung ulang.
“Pokoknya, Doridungga TPS 3, 5, 6, 7 dibuka petinya dan hitung ulang suara. Kalau memang tidak terbukti apa yang saya sampaikan, gorok saya,” kata M. Guntur, Caleg dari Partai Golkar saat meminta PPK membuka kotak suara dan hitung ulang di kantor Camat Donggo, Jumat (22/2).
Sebelumnya, Guntur menyampaikan dugaan kecurangan kepada PPK bahwa saat perhitungan suara di empat TPS ada indikasi diarahkan untuk satu orang oknum caleg. Tudingan itu ia perkuat dengan menunjukan video adanya intimidasi saat perhitungan suara.
Begitu juga dengan PKS. Saksi mereka kompak mengungkapkan dugaan kecurangan. Di antaranya, pemilih yang tidak ada di tempat atau merantau, tapi digunakan hak pilihnya.
Ketua PPK Donggo Komalariani membenarkan adanya permintaan buka kotak suara dan hitungan ulang khusus empat TPS Doridungga dari sejumlah. Namun permintaan mereka belum bisa dilayani, karena bukti yang disampaikan belum memenuhi unsur atau kuat.
“Mereka hanya menunjukan catatan mereka sendiri. Memang ada video yang disampaikan, namun isinya bukan soal kecurangan pemilu, tapi berisi keributan di TPS,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan ada mekanisme dan prosedur untuk membuka kotak suara. Salah satunya, surat keberatan dari saksi masing-masing parpol di tingkat TPS.
“Tapi sejauh ini belum ada surat keberatan dari saksi-saksi mereka di TPS,” katanya.
Kendati demikian, Jumat (22/2) kemarin PPK menunda rekapitulasi suara. Karena kondisinya saat itu sedang memanas. “Kami pending dulu kemarin, karena suasananya tegang. Tapi pleno tetap dilanjutkan hari ini,” tandasnya. (izl)