Lombok Utara, Katada.id – Sektor pertanian Lombok Utara mencatat sejarah baru. Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU), melalui Dinas Koperindag, bekerja sama dengan PT. Verda Nusadaya Agro, melaksanakan pelepasan ekspor perdana cengkeh ke pasar internasional. Pelepasan simbolis dilakukan oleh Wakil Bupati KLU, Kusmalahadi Syamsuri di Terminal Teluk Nara, Pemenang, Sabtu (11/10/2025).
Wabup Kusmalahadi menegaskan bahwa ekspor cengkeh ini merupakan langkah nyata dan awal perhatian pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Ekspor jangan dijadikan ajang seremonial saja, tetapi manfaatkan momentum yang bagus ini untuk mempromosikan hasil pertanian ke pasar internasional,” kata Wabup.
Wabup Kus berharap ekspor tidak hanya terfokus pada cengkeh, tetapi segera disusul komoditas unggulan lain seperti kopi, mete, dan vanili.
Namun, ia juga menyoroti permasalahan krusial yang masih dihadapi petani, yaitu infrastruktur jalan. “Kesulitan akses menyebabkan harga jual, selain itu biaya angkut akan lebih mahal serta hasil pertanian bisa rusak,” jelas Wabup Kus, meminta dukungan semua pihak untuk mengatasi kendala ini.
Kadis Koprindag KLU Haris Nurdin menjelaskan, ekspor ini diinisiasi oleh PT. Verda Nusadaya Agro, perusahaan asli Lombok Utara. Cengkeh yang diekspor berasal dari pengepul lokal, membuktikan daya tarik komoditas pertanian KLU di pasar internasional. Haris juga optimis ekspor kacang mete akan segera menyusul, mengingat permintaan pasar internasional yang tinggi, setelah perwakilan dari India mengambil sampel untuk uji kualitas.
Direktur PT Verda Nusadaya Agro, Nazri Al Ayubi, menegaskan bahwa Lombok Utara memiliki beragam hasil pertanian, namun kekurangan market.
“Kami di PT. Verda Nusadaya Agro mengatasi permasalahan ini dengan cara mengekspor cengkeh ke Negara Inggris serta kacang mete kita ekspor ke India,” tutupnya. (*)













