Bima, katada.id – Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Kota Bima mengadakan dialog publik untuk emperingati hari santri nasional. Dialog yang mengangkat tema Peran Pemuda dan Santri di Bima berlangsung di Pondok Pesantren Ash-Shidiqiyah, Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda, Senin (26/10).
Ketua umum MPII Kota Bima, Muhammad Erwinsyah mengatakan, pemuda dan santri sebagai penentu masa depan bangsa dan penegak keadilan. “Pemuda dan santri adalah harapan bangsa dan negara. Pemuda harus bisa mengimplementasikan nilai-nilai dan pemahaman ASWAJA di masyarakat,” katanya.
Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima, H. Eka Iskandar menegaskan, santri memiliki peran strategis. Terutama, dalam membangun daerah pada perkembangan zaman yang semakin pesat.
“Santri harus terus memperkuat iman dan takwa. Karena santri sebagai penegak agama,” katanya.
Santri harap Eka, dapat menjadi contoh, teladan dan pioner pertama dalam membangun Kota Bima. Dengan semangat Islam yang kuat, santri mampu memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat dalam mereduksi paham-paham radikalisme.
Wakapolres Bima Kota, Kompol Syafrudin sebagai salah seorang pemateri pada dialog itu menegaskan pemuda dan santri harus menjadi teladan. Dengan mengimplementasikan norma agama dan nilai pancasila dalam kehidupan sosial.
“Kita berharap pemuda dan santri ikut menjaga stabilitas keamanan di Kota Bima. Sehingga Kota Bima aman dari kenakalan remaja,” harapnya.
Pimpinan Ponpes Ash-Shidiqiyah Hj Siti mengaku, Ponpes telah berperan dalam menciptakan SDM santri yang unggul. Itu terbukti dengan banyak melahirkan generasi pengganti para kyai dan ulama sebagai penerus untuk perjuangan di jalan Allah.
“Alumni Ponpes Ash-Shidiqiyah banyak mendapat beasiswa luar negeri dan memiliki prestasi hebat untuk membagun bangsa dan daerah,” akunya. (izl)