Dukung Zero Waste, TP.PKK NTB Beri Pelatihan Pembuatan Lubang Biopori

0

Mataram, katada.id – Tim Penggerak PKK Provinsi NTB terus mendukung program-program NTB Gemilang, salah satunya NTB Asri dan Lestari. Salah satu program yang sedang digalakkan yaitu penanganan sampah rumah tangga. Penanganan sampah rumah tangga ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya TP PKK Provinsi NTB mengambil peran secara langsung dalam pengelolaan sampah ini salah satunya berupa pelatihan pembuatan lubang biopori.

“PKK selalu mendukung program-program Pemerintah dan pembuatan lubang biopori adalah salah satu dari upaya pemerintah provinsi yaitu NTB Asri dan Lestari. Dimana kita menindaklanjuti kegiatan di rumah yang sudah kita mulai dari tahun lalu,” ujar Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah saat membuka kegiatan praktek pembuatan lubang resapan biopori di RTH Pendopo Gubernur NTB, Senin (31/8).

Melalui kader-kadernya, PKK akan memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait pembuatan lubang biopori ini. “Pembuatan resapan biopori adalah salah satu dari tindak lanjut dari pemilahan sampah tersebut, ini tim penggerak PKK Pokja 3 Insya Allah ini prajurit yang akan meneruskan ilmunya nanti ke Tim Penggerak PKK di seluruh Nusa Tenggara Barat,” tambah Bunda Niken.

Pelatihan pembuatan lubang biopori ini akan mulai dilakukan pada 1 September besok. “Mudah-mudahan ilmunya yang bermanfaat ini bisa di sampaikan dengan baik, bisa dilaksanakan dan Insya Allah seluruh NTB kalau kita laksanakan pembuatan biopori ini bisa menjadi tempat yang lebih subur, lebih baik, lebih tahan banjir dan Insya Allah memberikan keberkahan untuk kita semua,” harap Bunda Niken.

Pembuatan lubang biopori ini diharapan dapat dilakukan di seluruh derah di NTB, termasuk tempat kantor-kantor pemerintah dan tempat-tempat yang memiliki tanah yang memungkinkan untuk dilakukan pembuatan biopori.

“Terima kasih banyak saya ucapkan kepada tim LHK yang sudah mendukung kegiatan ini dari awal dan tentu saja pokja 3 PKK yang sudah mendukung dari awal dan tentu saja motivator kita semua Eyang Wido,” tutup bunda Niken.

Dalam kesempatan itu Dian Sosianti Handayani ST dari bagian Pengelolaan Sampah dan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Provinsi NTB menjelaskan bahwa biopori adalah salah satu strategi kampanye untuk kegiatan zero waste.

“Biopori ini hal yang sangat simpel dan tidak menyulitkan masyarakat. Tentunya pembuatan lubang biopori ini sesuai dengan konsep zero waste,”ujarnya.

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka jumlah lahan terbuka hijau juga semakin menyusut karena beralih fungsi menjadi pemukiman. Alih fungsi lahan ini menyebabkan banyak permukaan tanah yang tertutup bangunan atau lapisan yang kedap air. Inilah fungsi dari dibuatnya lubang biopori.

Pembuatan lubang biopori begitu simpel, katanya. Pertama-tama menentukan lokasi, sebaiknya di tempat yang lebih rendah dan sering dilewati air. Kemudian siram tanah agar lebih lunak dan mudah untuk dilubangi. Selanjutnya lubangi tanah dengan bor tanah, usahakan tegak lurus. Buat lubang dengan kedalaman satu meter dengan diameter 10 cm. Setelah itu lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang atau bisa juga menggunakan botol minum bekas.

“Biopori ini tentunya sesuai dengan konsep zero waste. Pembuatan lubang biopori ini bisa menggunakan botol bekas air minum” ungkap Dian.

Kemudian isi lubang dengan sampah organik seperti rumput, daun, kulit buah-buahan dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya atau sampah organik yang berasal dari hewan. Setelah itu tutup lubang menggunakan kawat besi atau bisa juga menggunakan tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu “Fungsinya untuk menjaga tanah agar tidak longsor.” katanya.

Pembuatan lubang biopori ini diharapkan bisa mengurangi genangan air sehingga tidak terjadi banjir. Sampah yang dimasukkan dalam lubang biopori tersebut dapat menjadi pupuk organik.(red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here