Lombok Utara – Penyaluran bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) KLU sudah mencapai 80 persen. Rencananya, Dinas Sosial P3A akan menambah jumlah penerima bantuan ini. Hal ini lantaran masih terdapat sisa kuota sebagaimana dalam pengajuan anggaran pada Tim Gugus Tugas Satgas Covid.
“Ada beberapa desa yang memang mau mengajukan penerima manfaat baru dan kita akan segera buatkan SK tambahan,” ungkap Kepala Dinas Sosial P3A KLU Faisol, Senin (24/8).
Kata dia, pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah riil usulan dari desa perihal tambahan penerima manfaat tersebut. Pihaknya juga menjelaskan dalam hal ini tidak mungkin akan mengakomodir keseluruhan usulan itu. Jatah yang diberikan Gugus Tugas sebanyak 21.000 orang, sementara usulan desa di data pertama yaitu 20.614 orang.
“Artinya di sana ada margin eror sekitar 400. Makanya nanti kita akan lihat, kalau usulan justru melebihi nominal margin kita tidak jadi akomodir,” sambung dia
Ia menjelaskan, kekhawatiran yang muncul adalah ketika sebagian desa terakomodir sedang sebagiannya lagi tidak. Itu akan menimbulkan kecemburuan sosial. Sebab itu pihaknya tidak langsung mengiyakan usulan tambahan yang akan masuk. Kemungkinan pembagian nantinya akan diprioritaskan warga yang memang benar-benar miskin.
“Karena desa yang lain tidak bisa masuk usulannya jadi kita tetap pakai data yang pertama. Jadi sasarannya besok warga yang benar-benar tidak mampu itu akan dijadikan prioritas,” jelasnya.
Menyangkut penyaluran JPS kabupaten, mantan Camat Pemenang ini mengatakan saat ini sudah sampai pada tahap kedua. Tercatat pada 17 Agustus penyaluran JPS menyasar seluruh kecamatan dan disinyalir pada minggu ini pendistribusian bantuan berupa sembako dan kebutuhan dasar lainnya bagi warga yang terdampak covid ini akan rampung.
“Semoga segera selesai minggu ini dan distribusi ketiga awal Bulan September sudah harus kita mulai. Sudah rampung 80 persen,” beber dia.
Pada pendistribusian pihak dinas disebutnya mengantisipasi kejadian dobel penerima sebagaimana terjadi di pendistribusian pertama. Maka dari itu, ia intens untuk mengecek sejauh mana perkembangan dilapangan. Adapun jika terdapat kesalahan serupa pihaknya telah memberi kebijakan kepada pihak desa.
“Kemarin ada yang dobel sudah kita berikan kebijakan ke desa untuk diganti dan langsung diberita acarakan,” pungkas dia. (ham)