Lombok Barat, katada.id – Sekelompok massa bersenjata tajam (Sajam) menyerang warga Dusun Montong Buwuh, Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat (Lobar), Nusa Tenggara Barat (NTB), sekitar pukul 23.00 Wita, Jumat (10/5).
Dua orang menjadi korban luka-luka dalam penyerangan tersebut. Pedagang Sholihun (34) asal Jawa Timur mengalami luka robek telapak tangan kiri dan dirujuk rumah sakit kota. Sedangkan, korban M Mali (65) warga Desa Meninting mengalami kuka tebas di bagian kepala belakang.
Informasi yang dihimpun, penyerangan tersebut berawal saat Adem menjemput anaknya pulang mengaji pukul 19.30 Wita di Jalan Raya Meninting, Jumat malam. Saat menyeberang jalan datang dua sepeda motor dari arah Utara (Senggigi). Salah satu pengendara diketahui bernama Rendi mengeluarkan kata-kata kasar.
Warga sekitar yang mendengar langsung mengejar dan memberhentikan pengendara sepeda motor tersebut di depan Warung Sate Kambing. Warga sempat melakukan pemukulan dan menyuruh tiga orang pergi.
Baca juga: KPK Incar Aset ‘Ilegal’ Pejabat dan Dana Pokir DPRD di Lotim, Bima, Lobar, Pemprov NTB
Sekitar pukul 21.00 Wita, dua teman dari pengendara sepeda motor yang dipukul warga mendatangi Warung Guru dan melakukan pemukulan terhadap AIMAN yang sedang berjualan. Selanjutnya dua orang tersebut melarikan diri meninggalkan satu motor jenis Yamaha NMAX warna hitam tanpa nomor polisi. Satu unit motor tersebut sudah diamankan ke Polsek Batulayar.
Pada pukul 23.38 Wita, sekitar 50 orang menggunakan satu unit dump truk dengan membawa sajam mendatangi Dusun Montong Buwuh Desa Meninting. Dump truk tersebut di parkir di SMKN 1 Batulayar. Sementara masa berjalan kaki dari lokasi parkir menuju lokasi kejadian sambil meneriakkan kata-kata serang dan takbir.
Teriakan tersebut memancing warga Montong Buwuh keluar. Namun tidak membawa sajam, sehingga tidak dapat melakukan perlawanan.
Massa merusak Warung Guru dan menyebar masuk ke dalam kampung melakukan penyerangan. Sehingga menimbulkan korban sebanyak dua orang.
Massa juga melakukan perusakan terhadap warung di sepanjang jalan Montong Buwuh. Saat penyerangan, para pemilik lapak tidak melakukan perlawanan dengan meninggalkan lokasi tersebut.
Baca juga: KPK Segel JCO Lombok Epicentrum Mall dan 3 Hotel di Mataram
Puluhan massa tersebut diduga berasal dari Desa Rambitan, Lombok Tengah. Usai penyerangan, Kades Rambitan LW disebut berada di depan Pasar Kebonroek, Kota Mataram dan mengimbau via telpon agar massa yang melakukan penyerangan untuk kembali dari Desa Meninting.
Informasi lain, pengendara sepeda motor yang dipukul warga Dusun Motong Buwuh diduga anak kandung dari Kades Rambitan. Tujuan penyerangan tersebut untuk mengambil sepeda motor yang tertinggal di Motong Buwuh, tepatnya di Warung Guru, karena informasi yang beredar bahwa motor tersebut dibakar warga.
Para Pelaku Akan Ditindak Tegas
Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi mengatakan, pihaknya telah menangani kasus ini dengan serius, Sabtu (11/5). “Polres Lombok Barat telah menurunkan personel untuk mengamankan situasi dan menyelidiki kasus ini,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kejadian ini. “Kami mohon kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis dan mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada pihak kepolisian,” tegas Bagus.
Baca juga: Pegawai Kejagung Ditangkap di Lombok karena Jarang Masuk Kantor, Kejati NTB: Bukan Memeras!
Kapolres menegaskan bahwa pihaknya akan menangani kasus ini dengan serius. “Kami akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan menindak tegas para pelaku,” tegas kapolres.
Saat ini, situasi di Dusun Montong Buwuh sudah berangsur kondusif. Petugas kepolisian masih berjaga di lokasi untuk mengamankan situasi.
Kapolres juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak benar atau provokatif terkait dengan kejadian ini. “Kejadian ini tentu menjadi keprihatinan bagi kita semua. Mari kita jaga kondusifitas dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Percayakan penyelesaian kasus ini kepada pihak kepolisian,” tandasnya.
Baca juga: Dua Kades di Lombok Tengah Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Korupsi Bansos Beras
(ain)