Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Daerah

PMI NTB Turun Langsung Bantu Korban Banjir di Mataram

×

PMI NTB Turun Langsung Bantu Korban Banjir di Mataram

Sebarkan artikel ini
Tim PMI NTB bersama PMI Kota Mataram saat mendistribusikan bantuan untuk korban banjir di Mataram.

Mataram, katada.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama PMI Kota Mataram bergerak cepat membantu penanganan warga terdampak banjir yang melanda wilayah Kota Mataram dan sekitarnya.

Banjir yang terjadi akibat hujan deras sejak Minggu sore (6/7) menyebabkan sejumlah titik permukiman tergenang. Salah satu wilayah terdampak paling parah berada di Lingkungan Kekalik Jaya Timur, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.

Example 300x600

Sedikitnya 300 kepala keluarga (KK) dari wilayah tersebut terpaksa mengungsi ke Posko Darurat di Masjid Al-Mabrur. Genangan air yang mencapai ketinggian 50 sentimeter membuat warga tidak bisa beraktivitas dan memilih meninggalkan rumah mereka sementara waktu.

PMI NTB bersama PMI Kota Mataram langsung menurunkan relawan ke lokasi. Mereka menyisir wilayah terdampak banjir untuk menyalurkan bantuan sejak Minggu malam hingga dini hari, Senin (7/7).

“Kami sudah kerahkan relawan untuk membantu di wilayah tergenang, mengidentifikasi titik pengungsian, dan mendistribusikan bantuan makanan bagi para korban,” ujar Sekretaris PMI NTB, Lalu Dody Setiawan, saat ditemui di Posko Masjid Al-Mabrur.

Dalam aksi kemanusiaan tersebut, PMI menggunakan satu unit mobil ambulans dan satu unit mobil pick up. Mereka mendistribusikan bantuan berupa ratusan kotak makanan siap saji, terpal, selimut, paket family kit, kebutuhan bayi, hingga masker.

“Ratusan kepala keluarga ini belum mendapatkan bantuan sama sekali, sehingga kami pastikan PMI turun langsung membantu. Ini bukan hanya di Mataram, tapi juga wilayah Lombok Barat,” imbuh Lalu Dody.

PMI NTB menyatakan akan terus bersiaga selama beberapa hari ke depan, menyesuaikan dengan perkembangan kondisi cuaca dan dampak banjir. Mereka juga akan membantu proses pembersihan rumah warga hingga sumur-sumur yang kemungkinan terkontaminasi pascabanjir.

“Biasanya, kami juga bantu pembersihan sumur warga setelah banjir surut. Untuk sementara, kami fokus pada kebutuhan mendesak dulu seperti makanan dan tempat tinggal darurat,” ujarnya.

Keluhan Warga Soal Layanan Kesehatan

Selain bantuan logistik, warga terdampak juga menyampaikan kebutuhan akan layanan kesehatan. Banyak dari mereka, terutama anak-anak dan lansia, mulai mengeluhkan gatal-gatal serta kondisi tubuh yang menggigil karena rumah masih tergenang.

PMI NTB mengaku akan segera berkoordinasi dengan pengurus PMI dan rumah sakit terdekat untuk membuka layanan medis di lokasi pengungsian.

“Kami catat banyak keluhan gatal dan masuk angin. Kami akan segera komunikasikan dengan rumah sakit dan dinas terkait agar penanganan cepat diberikan,” kata Dody.

Banjir Terparah di Kekalik

Menurut warga setempat, banjir kali ini termasuk yang terparah. Air tidak hanya mengenangi jalanan, tapi masuk deras ke dalam rumah.

“Banjir Kekalik ini paling parah. Tumben air banjir bisa masuk begitu deras ke rumah kami,” kata Iskandar, perwakilan pemuda Kekalik.

Iskandar menyampaikan rasa terima kasih atas kesigapan PMI yang menjadi pihak pertama datang memberikan bantuan langsung ke pengungsian.

“Terima kasih PMI, karena ini bantuan pertama yang langsung menyentuh warga. Kami sangat terbantu,” tandasnya. (red)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *