Polda NTB selidiki dugaan korupsi dua proyek Dispar Lobar di Senggigi

0
Proyek penataan rest area kawasan Senggigi sedang diselidiki Polda NTB.

Lombok Barat, katada.id – Polda NTB menyelidiki dugaan korupsi dua proyek Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar) di Sengigi.

Direskrimsus Polda NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana mengatakan, pihaknya sudaj mulai menyelidiki dua proyek penataan kawasan di Senggigi yang diduga bermasalah dalam pengerjaannya.

Penyelidikannya ini berawal dari bencana longsor yang mengakibatkan sebagian badan jalan di tebing Jalan Raya Senggigi dekat Cafe Alberto tersebut ambruk.

“Penyelidikannya masih proses puldata (pengumpulan data) dan pulbaket (pengumpulan bahan keterangan),” kata Ekawana dalam siaran pers, Jumat (12/2).

Tim Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB telah turun mengecek kondisi pekerjaan proyek yang berada di titik longsor. Hasil lapangan menunjukan di lokasi proyek tidak dibuatkan tanggul penyangga tanah atau penopang struktur beton.

Diungkapkan Ekawana, dari informasi teknis awal, konstruksi penahan hanya menggunakan pasangan batu. Struktur beton pondasi yang berfungsi sebagai pengikat juga tidak dibuatkan.

“Kemungkinan hal itu yang mengakibatkan rawan longsor saat cuaca ekstrem dengan hujan intensitas tinggi terjadi,” ujarnya.

Menurutnya, bahu jalan yang longsor ini baru selesai dikerjakan tahun 2020 lalu. Progresnya kini sudah serah terima pekerjaan sementara dari rekanan pelaksana kepada Dispar. Masa pemeliharaan sedang berjalan dan baru selesai Juli 2021.

“Walaupun masih pemeliharaan, kita tetap selidiki. Tim masih bekerja untuk mencari bukti-bukti terkait unsur perbuatan tindak pidana korupsinya,” katanya.

Setelah pengecekan fisik dan mengumpulkan dokumen, pihaknya mengagendakan klarifikasi para pihak terkait. “KPA, PPK, dan rekanan, masuk dalam agenda yang akan kami klarifikasi,” katanya.

Pekerjaan proyek penataan rest area kawasan sekitar Alberto itu dianggarkan dengan pagu Rp2,2 miliar. Proyek ini dikerjakan CV. AP asal Kuripan, Kabupaten Lombok Barat dengan harga penawaran Rp1,8 miliar.

Proyek lain yang diusut karena kondisi longsor yakni proyek penataan rest area kawasan sekitar Hotel Sheraton. Proyek ini digelontorkan dengan pagu anggaran Rp3 miliar. Pemenang lelang dari Bandung PT. SJU dengan harga penawaran Rp2,62 miliar.

Sementara pada tahun 2020, Dispar Lombok Barat mendapat anggaran Rp 9,97 miliar untuk pekerjaan revitalisasi kawasan Pariwisata Senggigi. Sumber anggarannya dana pinjaman daerah melalui Bank NTB yang dialokasikan pada APBD Dispar Lombok Barat.

Anggaran ini dipakai untuk lima proyek penataan kawasan dan rest area, termasuk di sekitar kawasan Cafe Alberto dan juga Hotel Sheraton. (red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here