Lombok Barat, katada.id – Dua warga Meninting, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat menolak untuk melakukan Tes Swab. Padahal, hasil rapid test keduanya reaktif.
Untuk itu, Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Lombok Barat membujuk dua warga masing-masing berinisial D (50) dan M (22) agar bersedia melakukan tes swab. ’’Keduanya menolak dilakukan tes swab. Keduanya diduga memiliki hubungan kontak langsung dengan Pasien No. 203 berinisial S beralamat di Dusun Tegal Desa Meninting Kecamatan Batu Layar yang sudah sembuh beberapa hari,” kata Sekcam Batu Layar Afgan Kusumanegara di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Rabu (13/5).
Ia menyebut, pasien yang sembuh berinisial S ini masih satu rumah dengan dua orang yang reaktif ini karena masih bekeluarga, tetapi dikhawatirkan pasien yang sembuh ini bisa papar lagi.
“Kita dari pihak Kecamatan upayakan kepada dua orang yang reaktif dengan kita menyuruh pasien berinisial S yang sudah sembuh ini mengasih tau keluarganya jangan khawatir dan mau untuk test swab. Soalnya orangnya cukup aktif sehingga kami khawatir masyarakat kami ikut tertular,” tuturnya.
Jika upaya secara keluarga tidak bisa, ia telah berkoordinasi dengan pihak puskesmas, pihak kepolisian dan pihak TNI untuk melakukan penindakan dengan menjemput paksa.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Lombok Barat, H. Ahmad Taufiq Fatoni menuturkan kalau yang berat di daerah meninting karena masalahnya orang tuanya yang masih pagah (bandel), kalau di anaknya tidak ada masalah dan tantangan ada di orang tua.
“Upaya kami di Dinas Kesehatan bekerjasama dengan forkopimcam untuk segera melakukan penjemputan di rumah warga tersebut dengan melibatkan pihak kepolisian dan TNI,” tegasnya. (red)