Daerah Bebas Penyakit Frambusia, KLU Terima Penghargaan dari Kemenkes RI

0
TERIMA PENGHARGAAN: Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu (tengah) saat menerima penghargaan dari Menkes RI, di Puri Agung Convention Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (6/02/2024).

Lombok Utara, Katada.id-Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI karena dinilai berhasil melakukan penanganan terhadap penyakit Frambusia di masyarakat.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin pada Bupati L ombok Utara H Djohan Sjamsu, pada puncak peringatan Hari Penyakit Tropis yang Terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs) di  Puri Agung Convention Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (6/02/2024).

Sebagai informasi, Frambusia merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum pertenue. Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania.

Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu mengatakan, penghargaan dan sertifikat ini menjadi tanda pencapaian besar dalam upaya pemberantasan penyakit menular, khususnya frambusia. Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu dari 99 kabupaten/kota di Indonesia yang dinyatakan bebas atau nol frambusia.

“KLU menerima sertifikat karena turut melakukan komitmen pembebasan frambusia,” ujarnya.

Menurut Politisi PKB ini, penghargaan yang didapatkan itu harus dipertahankan. Tentunya, dengan terus menggencarkan upaya pencegahan. Sebab adanya penyakit menular di masyarakat disebabkan oleh pola hidup di lingkungan masing-masing.

“Oleh karena itu saya mengajak agar tetap menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan perilaku hidup bersih,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Bidang P2P Dikes KLU I Nyoman Sudiarta menuturkan, dalam kurun waktu 7 tahun KLU sudah mampu menghapus kasus yang diakibatkan dari frambusia. Hal tersebut dibuktikan dari hasil skrining yang dilakukan dilapangkan. Baik masyarakat maupun pada siswa sekolah yang dilakukan Dinas Kesehatan.

“Atas dasar itulah turun Kemenkes melakukan penilaian pada tahun 2023, dimana dari dokumen hingga fakta lapangan yang didapatkan membuktikan bahwa KLU itu bebas frambusia,”terangnya.

Dikatakannya, upaya pencegahan frambusia di KLU telah dilakukan. Salah satinya dengan mengimbau masyarakat untuk hidup  bersih dan sehat.

Sementara itu, Menkes RI Budi Gunawan dalam sambutannya mengatakan, sejumlah wilayah di tanah air masih ditemukan menjamurnya penyakit Frambusia. Hal tersebut menandakan masih lemahnya penanganan dalam persoalan penyakit menular di Indonesia.

“Kami di Kemenkes menargetkan pada tahun 2027, Indonesia harus menjadi negara di regional Asia Tenggara yang bebas penyakit frambusia,” ujarnya.

Ditambahkannya, dalam mencapai target diperlukan kolaborasi dan sinergitas dari seluruh pihak. Baik dari pemerintah daerah, TNI/Polri, serta masyarakat yang peran aktif dalam menyosialisasikan dan melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit frambusia.

“Kami memberikan sertifikat ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada daerah-daerah yang telah bebas Frambusia agar kabupaten/kota lain tentunya bisa termotivasi dalam upaya pencegahan penyakit Frambusia ini,” pungkasnya.(Ham)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here