Mataram, katada.id – Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) memanggil pihak terkait dalam kasus dugaan korupsi dana hibah KONI Kota Mataram tahun 2021-2023.
Sejumlah pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Mataram telah dimintai keterangan.
Di antaranya, Kepala Dispora Kota Mataram Suhartono Toemiran dan Kepala Bidang Olahraga Dispora Kota Mataram Romi Karmin.
Kasi Intel Kejari Mataram Harun Al Rasyid membenarkan adanya pemanggilan pejabat Dispora Kota Mataram. “Kami sudah diklarifikasi kepala dinas dan kabid,” terangnya, Rabu (20/3).
Sementara, Kepala Dispora Kota Mataram Suhartono Toemiran yang dihubungi via ponsel belum merespon.
Kepala Bidang Olahraga Dispora Kota Mataram Romi Karmin membenarkan dirinya telah dimintai keterangan oleh penyelidik jaksa.
“Iya, sempat diwawancara, dimintai keterangan di ruang Kasi Intel Kejari Mataram. Bukan pemeriksaan, hanya dimintai keterangan biasa,” ungkapnya dihubungi wartawan via telepon genggam.
Romi mengaku telah menyampaikan apa adanya yang diketahuinya. Yakni besaran anggaran hibah KONI Kota Mataram di tahun 2021, 2022 hingga 2023. Termasuk penggunaan dari dana hibah tiga tahun tersebut.
Ia merincikan, di tahun 2023 itu KONI Mataram mendapat dana hibah Rp 10 miliar. Dengan rincian, untuk Porprov Rp 8 miliar dan Rp 2 miliar untuk operasional. “Apa yang saya tahu apa adanya itu saya sampaikan,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kejari Mataram menelisik dugaan penyalahgunaan anggaran untuk pembinaan prestasi atlet tersebut. Informasi yang dihimpun, dana hibah KONI Kota Mataram tahun 2021 dari Pemkot Mataram mencapai Rp 2 miliar. Kemudian tahun 2022, KONI Kota Mataram kembali mendapatkan hibah Rp 3,5 miliar.
Sedangkan, di tahun 2023 Pemkot Mataram memberikan hibah Rp 10 miliar. Karena saat itu ada kegiatan Pekan Olahraga Provinsi NTB (Porprov). (ain)
