Jakarta, katada.id – Kepala BNN RI Marthinus Hukom mengungkap tren baru peredaran narkoba di Indonesia.
Menurutnya, sindikat narkoba kini mulai melibatkan ibu rumah tangga (IRT) sebagai kurir.
“Dalam tiga bulan terakhir saja, dari April sampai Juni 2025, kami ungkap 172 kasus. Total ada 285 tersangka, dan 29 di antaranya adalah perempuan. Sebagian besar mereka adalah ibu rumah tangga,” kata Marthinus, beberapa hari lalu.
Fenomena ini menunjukkan perubahan pola kerja jaringan narkoba. Kelompok rentan, terutama perempuan dan ibu rumah tangga, kini dijadikan sasaran utama.
“Ini bukti kelicikan sindikat narkoba. Mereka tahu, ibu rumah tangga adalah pilar moral keluarga. Tapi justru itu yang dimanfaatkan,” lanjutnya.
Marthinus menyebut ibu rumah tangga kerap diperdaya atau dijebak oleh jaringan narkoba untuk jadi bagian dari sistem distribusi barang haram itu.
BNN menyebut kondisi ini sebagai alarm keras bagi masyarakat. Keterlibatan ibu rumah tangga dalam kasus narkoba bukan hanya soal hukum, tapi juga ancaman terhadap struktur sosial dan keluarga.
“Data ini harus jadi pengingat bagi kita semua. Masyarakat harus waspada dan aktif melindungi keluarga dari jerat narkoba,” tegasnya.
BNN berharap masyarakat lebih peduli dan berani melapor jika menemukan indikasi penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar. (*)
