Mataram, katada.id – Dinas Kesehatan NTB menegaskan Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan para tenaga medis di RSUP NTB dan fasilitas penanganan Covid19 dibawah otoritas provinsi telah berstandar nasional.
“Penggunaan APD Tim medis kita itu dari Kemenkes RI dan BNPB. Buatan UMKM atau IKM lokal belum digunakan, kecuali untuk petugas lapangan saja,” kata, Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Eka Nurhandini dalam keterangan persnya, Kamis (28/5).
Dinkes NTB, kata dr. Eka, informasi yang mengait-ngaitkan terjangkitnya tenaga medis di NTB karena kualitas APD buatan IKM lokal, sama sekali tidak benar. ’’Buatan IKM pun telah discreening dan diseleksi agar memenuhi standar karantina kesehatan,’’ terangnya.
Menurutnya, untuk saat ini APD bantuan pusat masih sangat cukup. Jadi APD UKM dan IKM belum digunakan. Pemerintah NTB memastikan terus mendorong agar industri kecil lokal mampu membuat bahan atau peralatan APD yang sesuai standar. ’’Itu karena Pemprov NTB mengacu kepada kesiap siagaan atau mitigasi bencana dimasa yang akan datang utamanya pandemi Covid19 ini,’’ ujarnya.
NTB punya komitmen mendorong kemandirian industri sendiri, termasuk industri dibidang kesehatan. Jadi semuanya telah direncanakan serta di hitung pemerintah secara matang.
“Kita arahkan penggunaan APD buatan IKM kita untuk petugas medis lapangan yang tidak kontak langsung dengan pasien.
Sebagai informasi, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan 67 tenaga kesehatan di NTB positif terpapar covid-19.
“Sampai dengan saat ini ada 67 orang atau 11,9 persen tenaga kesehatan kami yang positif covid-19 dan 64 masih dirawat,” kata Kepala Dinas Kesehatan NTB dr Nurhandini Eka Dewi saat memberikan keterangan pers di Mataram, Rabu (27/5).
Ia menjelaskan, 67 tenaga kesehatan yang terpapar covid-19 tersebut tersebar di enam rumah sakit dan satu puskesmas di NTB. Mereka ini terdiri dari dokter delapan orang, perawat 54 orang, apoteker tiga orang, tenaga gizi dan radiologi masing-masing satu orang. Sementara jika dilihat dari jenis kelamin terbanyak tenaga medis perempuan dengan jumlah 38 orang dan laki-laki 29 orang. (red)