Mataram, katada.id – Kondisi kesehatan mahasiswa Universitas Mataram (Unram), Sapri (24) yang sempat viral di media sosial mendapat perhatian cepat Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc.
Melihat informasi yang beredar di media sosial, Gubernur mengambil langkah cepat dengan memastikan kondisi perawatan Sapri melalui Kepala Dinas Sosial dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Bang Zul sapaan akrab Gubernur ingin memastikan bagaimana kondisi terkini perawatan dan kondisi sosial ekonomi Sapri yang merupakan anak muda kelahiran Hu’u Kabupaten Dompu yang terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Dompu, karena mengidap penyakit komplikasi.
“Ini merupakan respon dan bagian dari langkah cepat Gubernur setelah melihat dan menerima informasi dan pengaduan dari masyarakat melalui akun facebook beliau,” kata Kepala Dinas Sosial, H. Ahsanul Khalik, S.Sos., M.H., melalui saluran telepon (18/10).
Sapri, sejak sabtu (17/10) malam mendapatkan kunjungan langsung dari Dinas Sosial Provinsi NTB melalui Pilar Sosial Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Informasi yang didapat dari kunjungan tersebut yakni Sapri masih tercatat sebagai mahasiswa Unram yang dalam proses menyelesaikan semester akhir pendidikan. Kondisinya lemas tak berdaya di Rumah Sakit Dompu, karena mengidap penyakit komplikasi, seperti batu Ginjal/Luka di bagian hati dan maag. Harapannya, Sapri dapat mendapatkan rujukan pengobatan lebih lanjut.
Sedangkan kondisi sosialnya, Sapri merupakan anak dari Kalisom dan Firdaus (Almarhum,red). Ia merupakan salah satu keluarga tidak mampu, asal Dusun Sigi RT 02 RW 02 Desa Huu Kecamatan Hu’u. Mereka bukan dari Peserta penerima bantuan PKH, BPNT Program Kemensos RI. Namun, bantuan di masa Covid-19 seperti Bantuan Sosial Tunai pernah didapat. Kemudian tentang BPJS, Sapri sebelumnya menggunakan BPJS Mandiri, namun terkendala biaya, BPJS saat ini terkonfirmasi ada tunggakan iuran.
“Pagi ini bantuan sementara diserahkan untuk membayar tunggakan BPJS adinda Sapri, supaya kartu BPJS-nya aktif kembali dan penanganan di rumah sakit menjadi Gratis,” ungkap Ahsanul Khalik.
Selanjutnya, Sapri akan ditangani lebih lanjut oleh Tim Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, agar anak muda tersebut segera pulih dan kembali berjuang meraih pendidikan dan membantu orang tua dan adik-adiknya.
“Untuk Kondisi ekonomi, akan kami cek juga apakah keluarganya sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau tidak. Agar kemudian BPJS keluarganya bisa dialihkan ke PBI,” ujarnya. (rif)