Mataram, katada.id – Oknum dosen inisial IBR diduga mencatut nama Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) untuk kegiatan bimbingan dan teknis (Bimtek) bersama anggota DPRD Kota Mataram dan Lombok Barat (Lobar).
Dari kegiatan itu, IBR yang juga pejabat struktural di UMMAT meraup anggaran sekitar Rp 460 juta. Dengan rincian, Rp 150 juta dari anggota DPRD Mataram dan Rp 310 juta dari anggota DPRD Lombok Barat.
Dosen IBR mengadakan Bimtek bersama dewan dengan membawa nama UMMAT. Lalu, ia mengajukan proposal kegiatan kepada DPRD Mataram dan Lombok Barat Desember 2023.
Bimtek bersama DPRD Mataram mengangkat tema Menakar Politik Santun Menakar Konflik Pemilu 2024. Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari, dari 25 Desember sampai 28 Desember di Aston Inn Hotel, Kota Mataram.
Sedangkan Bimtek bersama DPRD Lombok Barat bertajuk Etika Politik Menakar Konflik Pemilu 2024 diadakan selama tiga hari, dari 20 sampai 22 Desember 2023 di Jayakarta Resort dan Spa.
Anggaran Bimtek pun disetujui dan dikirim ke rekening UMMAT. DPRD Mataram mengirim anggaran Rp 150 juta dan DPRD Lombok Barat Rp 310 juta.
Setelah uang masuk, lembaga yang dipimpin dosen IBR bersurat kepada Rektor Ummat tertanggal 20 Desember 2023 perihal permintaan pencairan dana.
“Sehubungan adanya transfer dana dari DPRD Kota Mataram ke rekening UMMAT Rp 150 juta, untuk itu mohon kepada rektor untuk mencairkan dana tersebut,” demikian bunyi surat permohonan pencairan dana yang didapat katada.id.
Di hari yang sama juga, IBR meminta pencairan dana dari DPRD Lombok Barat Rp 310 juta. Uang tersebut dikirim UMMAT ke masing-masing rekening penerima.
Berdasarkan catatan transaksi yang didapat katada.id, untuk dana hibah Bimtek kerja sama dengan DPRD Lombok Barat Rp 310 juta, bendahara UMMAT mengirim Rp 294 juta tertanggal 21 Desember 2023 kepada rekening atas nama Arif Samsul Marif.
Sementara, dana hibah dari DPRD Mataram Rp 150 juta, bendahara mengirim Rp 142.500.000 ke rekening Ni Ayu Ritha Suarti tanggal 21 Desember 2023.
Sumber katada.id menyebutkan bahwa kegiatan Bimtek tersebut tanpa sepengetahuan Rektor UMMAT. Namun dalam undangan kegiatan itu menggunakan kop surat UMMAT. “Rektor tidak pernah tahu kegiatan ini. Beliau mengetahui belakangan ini dan kecewa ada yang mencatut nama universitasnya demi kepentingan pribadi,” ujarnya.
Sumber juga mengungkapkan bahwa sertifikat yang diterima peserta Bimtek menggunakan tandatangan rektor. Padahal, rektor merasa tidak pernah menandatangani. “Jadi, tanpa sepengetahuan yang bersangkutan,” bebernya.
Dosen IBR yang dikonfirmasi katada.id belum merespon. Pesan singkat yang dikirim hingga berita ini diturunkan belum dijawab.
Rektor UMMAT Drs Abdul Wahab yang dikonfirmasi via telepon genggam belum menjawab. Ketika didatangi di ruangannya, rektor diinformasikan sedang tugas di luar. “Pak Rektor sedang di luar, lagi urus mahasiswa yang KKN (kuliah kerja nyata),” ucap pegawai Rektorat UMMAT, Selasa (14/8). (com/tik)