Kota Bima, katada.id – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima unjuk gigi di panggung nasional. Kampus biru ini berhasil lolos pada kompetisi wirausaha desa (Wiradesa).
“Kampus STIE Bima menjadi satu-satunya perguruan tinggi di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) lolos program wiradesa,” jelas Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIE Bima, Muhajirin, Selasa (27/7).
Lolosnya STIE Bima diumumkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, Jumat (23/7) lalu.
“Dari seluruh jumlah PT se Indonesia yang menjadi sasaran program Wiradesa Tahun 2021, hanya 81 perguruan tinggi yang diterima. Salah satunya kampus STIE Bima,” terang Muhajirin.
Pada program tersebut, Kelompok STIE Bima mengajukan proposal dengan judul pemberdayaan usaha generasi milenial pesisir dan istri nelayan berbasis aneka olahan ikan tuna untuk mewujudkan UMKM unggulan dan berkelas di Kelurahan Kolo, Kota Bima.
“Proposal tersebut diajukan pada bulan Juni 2021 lalu, dengan dosen Pembimbing Nurul Huda,” katanya.
Program Wiradesa merupakan program pembinaan kewirausaha di desa. Kegiatan itu dilaksanakan mahasiwa yang tergabung dalam Organisasi kemahasiswaan (Ormawa) dengan satu orang dosen pembina.
Peserta wirausaha itu terdiri dari 5-10 mahasiswa. Karena dalam persyaratannya, tim wiradesa akan membina beberapa kelompok usaha yang ada di masing-masing desa yang dipilih.
“Awalnya, tim dari STIE Bima mengirim 11 proposal yang diajukan pada program Wiradesa. Namun, pada proses seleksinya yang ketat, hanya 1 proposal saja yang lolos seleksi. Dari puluhan kampus yang ada di NTB yang ikut seleksi, hanya STIE Bima yang mampu bersaing dan lolos,’’ pungkasnya.
Ketua STIE Bima Firdaus menjelaskan Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, I Nengah Dasi Astawa langsung menyampaikan ucapan selamat kepada STIE Bima. “Hanya 5 perguruan tinggi di LLDIKTI Wilayah VIII yang lolos dan khusus di NTB kampus STIE Bima saja,” terangnya.
Mantan Ketua HIPMI Kota Bima ini juga menjelaskan, program Wiradesa selaras dengan visi besar Kampus STIE Bima. Yaitu menciptakan wirausaha-wirausahan hebat yang mampu bersaing dimanapun dan kapanpun.
“Kami terus mendorong dosen dan para mahasiswa untuk terus memaksimalkan potensi yang ada, terutama dalam bidang entrepreneurship. Mudah-mudahan dengan program Wiradesa ini dapat menjadi aplikasi teori yang dipelajari selama ini,” harapnya.
Firdaus menambahkan, program Wiradesa pada esensinya sudah dilakukan pihaknya selama ini. Hanya saja dilakukan secara mandiri melalui program lembaga yang dia pimpin. Atau belum tercover melalui kerjasama dengan pemerintah daerah.
“Kami memang konsen dalam bidang entrepreneurship. Terbukti banyak pembinaan dan event entrepreneurship yang kami lakukan. Bisa dua sampai tiga kali setahun,” tutupnya. (izl)
