Wabup KLU Minta BPBD Arahkan Warga Bangun RTG Pakai Sistem Swakelola

0
Salah satu RTG jenis Riko tengah dibangun di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara.

LOMBOK UTARA-Wakil Bupati Lombok Utara, H Sarifudin meminta Kalak BPBD KLU, H Muhadi untuk mengarahkan masyarakat membangun Rumah Tahan Gempa (RTG) dengan sistem swakelola. Menurutnya, membangun dengan cara swakelola bisa mempercepat proses pembangunanya, juga hasilnya lebih bagus dan sesuai keinginan masyarakat daripada yang dibangun aplikator.

“Kenapa swakelola supaya lebih aman dan ini adalah arahan saya sebagai Wakil Bupati memerintahkan kepada kepala BPBD. Biarkan saja masyarakat membangun rumahnya dengan swakelola,” ungkapnya, Selasa (1/10).

Ia menjelaskan, membangun dengan cara swakelola ini akan membuat proses pembangunan lebih cepat dan hasilnya lebih bagus. Untuk itu, ia menginginkan masyarakat itu bisa membangun rumahnya dengan cara swakelola. Bagi wabup, ini cara yang paling baik, aman dan tidak beresiko. Bahkan masyarakat juga mendapatkan hasil yang memuaskan, karena ini dikerjakan sendiri.

Ia menduga, masyarakat banyak tidak menggunakan cara swakelola ini BPDB kurang melakukan sosialisasi atau memberikan arahan kepada masyarakat. Artinya ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat. Seandainya masyarakat sudah memiliki buku rekening, dan kelompok masyarakat (Pokmas) menginginkan cara swakelola, langsung saja diproses.

“Artinya begini, kalau memang ada rekening terus Pokmas membuat kelompok dengan pilihan swakelola langsung saja diproses,” katanya.

Kalau sudah seperti itu, kata dia, Pokmas nantinya yang mengurus internalnya masing-masing. ’’Pokmas mau belanja dimana, serahkan saja. Itu akan lebih mempermudah masyarakat, tinggal tugas pemerintah mengawasinya,’’ terangnya.

Kalau pun ada Aplikator yang mampu membangunkan rumah masyarakat 100 persen tanpa ada uang terlebih dahulu, pihaknya juga mempersilakan. Terpenting rumah yang dibangun itu spesifikasinya sesuai aturan yang ada, dan dibangun dengan anggaran Rp 50 juta. Sebab untuk penilaiannya nanti ada tim tekhnisnya yang melakukan audit, apakah rumah yang dibangun itu sesuai spesifikasi.

“Kalau memang tim penilai bilang rumah yang dibangun itu layak dan tahan gempa, ya kami tidak persoalkan,” cetusnya.

Tetapi ia yakin, cara swakelola inilah yang sangat bagus. Wabup mengaku sudah sering turun kelapangan untuk memantau progres pembangunan RTG ini. Memang dari semua yang rumah yang dibangun, yang menggunakan cara swakelola inilah yang paling bagus rumahnya, seusai harapan masyarakat.

’’Teman- teman saya dari BPBD terlalu kaku. Sebab harus menggunakan aplikator terus, padahal masih banyak cara yang lain,’’ tegasnya.

Lanjut dia, sesuai surat dari BNPB juga dipoin 5 mengharapkan masyarakat menggunakan cara swakelola. “Intinya memang yang saya lihat yang melakukan swakelola itu seperti di Pemenang tepatnya di Menggala. Kemudian di Kayangan dan Bayan juga ada. Pokonya hampir semuanya kecamatan ada, dan itu rata-rata hasilnya bagus semua,” pungkasnya. (ham)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here