Lombok Tengah, katada.id – Jaksa Agung, ST Burhanuddin meminta jajarannya agar menangani perkara yang berdampak pada masyarakat. Misalnya kelangkaan pupuk, minyak goreng dan bahan pokok.
Hal itu disampaikan Burhanuddin melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kejari Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menegaskan agar penanganan perkara tindak pidana khusus tetap menjadi prioritas guna penyerapan anggaran. “Eksistensi institusi itu bisa dilihat ketika kalian dapat mengangkat perkara yang berdampak pada masyarakat luas, seperti kelangkaan minyak goreng, pupuk dan kebutuhan pokok masyarakat,” ujar Jaksa Agung.
Dalam kunjungan tersebut, Burhanuddin yang didampingi Asisten Umum Jaksa Agung, Kajati NTB Sungarpin secara khusus menyambangi tempat penyimpanan barang bukti. Jaksa Agung menilai bahwa secara keseluruhan tempat penyimpanan barang bukti cukup representatif, tertutup dan terpisah dari kantor.
“Seluruh barang bukti terlabelisasi dengan baik, dan administrasi juga tersusun rapi,” ungkapnya.
Meski demikian, Jaksa Agung mengingatkan agar barang bukti yang telah memiliki kekuatan hukum tetap segera dieksekusi. Sehingga tidak mengalami kerusakan.
“Agar setiap penerimaan barang bukti dicatat secara detail dan dicek berkala. Apabila terdapat barang-barang berbahaya, mudah terbakar dan meledak, dapat dimusnahkan terlebih dahulu sebelum diajukan ke pengadilan,” katanya.
Dalam Kunker Jaksa Agung di Kejaksaan Negeri Lombok Tengah dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. (ain)
