Mataram, katada.id – Anggota DPRD NTB, Muhammad Aminurlah menilai pengelolaan dana alokasi khusus (DAK) Dikbud NTB masih amburadul.
“Di lapangan masih banyak masalah, DAK ini amburadul. Harus ditelusuri bagaimana perencanaannya. Apakah ada kerugian negara dan apakah ada gratifikasi?,” kata dia di Gedung DPRD NTB, Selasa (14/1).
Ia menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh, banyak program yang belum berjalan. “Seharusnya per tanggal 31 Desember semuanya sudah selesai. Namun, di lapangan pembangunan tahun 2022, 2023, dan bahkan 2024, masih banyak yang belum selesai,” tegas politisi PAN.
Pria yang akrab disapa Bang Maman ini menanggapi pernyataan Sekda Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi, yang menyebut DAK Dikbud NTB lebih baik dibanding 2023. Menurutnya, Sekda harus lebih maksimal dalam mengontrol program tersebut, terutama terkait pembangunan infrastruktur sekolah. “Supaya IPM naik, kita harus perhatikan data realisasi DAK,” kata dia.
Lebih lanjut, ia menyampaikan dukungannya terhadap hak interpelasi yang diajukan untuk sidang paripurna terkait DAK di seluruh OPD. Namun, Maman menegaskan bahwa DAK Dikbud NTB yang amburadul harus menjadi fokus monitoring untuk banyak perbaikan. “DAK Dikbud NTB ini harus dimonitor secara serius,” kata dia. (din)
