Mataram, katada.id – Senator asal Nusa Tenggara Barat, Mirah Midadan Fahmid, menyoroti rendahnya tingkat kewirausahaan di NTB yang dinilai masih jauh dari standar daerah maju.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio kewirausahaan di NTB baru mencapai sekitar 2 persen, sedangkan angka ideal untuk daerah maju minimal berada di 4 persen.
Menurut Mirah, banyak pelaku usaha di NTB masih bertahan di level mikro karena menghadapi berbagai hambatan, mulai dari sulitnya akses pembiayaan hingga minimnya program pendampingan yang menyentuh kebutuhan dasar pengusaha kecil.
“Kita perlu memastikan program UMKM naik kelas bukan sekadar jargon. Pemerintah harus hadir dengan kebijakan konkret, seperti kemudahan perizinan, skema pembiayaan tanpa agunan, dan program inkubasi bisnis yang memfasilitasi pengusaha muda untuk tumbuh,” tegas Mirah.
Untuk mendorong UMKM naik kelas, Mirah menyampaikan empat rekomendasi konkret. Pertama, penguatan akses permodalan bagi UMKM dan wirausaha baru. Kedua, program ‘UMKM Naik Kelas’ berbasis ekosistem. Ketiga, transformasi digital bagi UMKM, dan keempat, peningkatan SDM serta literasi kewirausahaan.
“Kalau pemerintah daerah serius memperkuat empat pilar ini, maka rasio kewirausahaan NTB akan meningkat, dan ekonomi lokal bisa tumbuh lebih mandiri dan berdaya saing,” pungkasnya. (*)
