Lombok Utara, Katada.id-Proyek Penataan Kawasan Strategis Nasional (KSPN) Gili Meno, Air, Trawangan (Matra) mulai digenjot. Pihak KSPN dari Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR bersama Pemda Lombok Utara mulai mensinkronkan beberapa hal sehingga tidak ada tumpang tindih antara daerah dan pusat.
Kasi Objek Wisata Disbudpar KLU Ari menuturkan, KSPN dan Pemda KLU sudah mengunjungi danau Gili Meno. Mereka melakukan pengecekan ulang perencanaan pembangunan. Selain itu juga memperjelas batas tanah dengan salah satu perusahaan di sekitar kawasan tersebut.
“Di sini kita perjelas bagaimana pembangunan walkboard (jembatan,red) oleh KSPN,” ujar dia, Senin (12/10).
Ari mengatakan, Disbudpar KLU juga memiliki proyek di Gili Meno. Yakni membangun dan menata walkboard Gili Meno tersebut. Agar tidak tumpang tindih, maka disinkronkan hal-hal yang akan dilakukan kedua belah pihak dalam proyek KSPN tersebut.
Sementara itu, Kasubag Administrasi dan Monev Bagian Pembangunan Setda Lombok Utara Hafidz mengatakan, kunjungan itu untuk meng-klirkan persoalan-persoalan yang ada di lapangan. Salah satunya terkait masalah batas tanah dengan beberapa perusahaan.
“Kita juga melakukan pengukuran,” kata dia.
Ia membeberkan, ada beberapa hal yang akan dibangun dalam proyek KSPN di Tiga Gili nantinya. Di antaranya sunset point, jalan, helipad Gili Trawangan, pembangunan walkboard di danau Gili Meno.
“Kemudian juga pembangunan dermaga di Gili Air,” sambung dia.
Proyek KSPN untuk tiga Gili ini, kata Hafidz berasal dari dana pusat. Pemerintah pusat menggelontorkan Rp 64 miliar untuk perbaikan dan pembenahan di tiga pulau kecil tersebut. Mengenai kapan akan dimulai pengerjaan, Hafidz mengatakan akan segera dibangun.
“Usai kemarin, KSPN akan segera melakukan pengerjaan,” tutup dia. (ham).
