Lombok Tengah, Katada.id – Tradisi Bau Nyale yang menjadi warisan budaya Sasak secara turun temurun, kini melahirkan spirit baru dan inspirasi mewujudkan Gumi Sasak yang damai dan NTB yang ramah bagi siapapun. Ratusan ribu masyarakat dan turis asing yang datang dari berbagai belahan dunia hadir pada malam puncak festival bau Nyale (menangkap nyale) di Tanjung An Kuta Mandalika Lombok Tengah NTB, Jumat (14/2).
Mereka tidak hanya larut dalam kegembiraan karena pesona kawasan pantai kuta mandalika yang cantik ditambah ragam seni budaya yang ditampilkan. Juga hadirnya sejumlah artis idola dengan lantunan musik yang indah.
Beragam tarian dan busana memikat, tak terkecuali kuliner khas yang lezat, serta aneka seni lainnya yang digelar dipinggir pantai yang cantik dan jelita itu seraya menanti datangnya Nyale (cacing warna-warni sebagai jelmaan putri Mandalika) untuk ditangkap. Tetapi juga terinspirasi kisah heroik Putri Mandalika yang rela berkorban demi terwujudnya harmoni kehidupan masyarakat Sasak yang damai dan berkah.
Satu nilai penting yang menggugah spiritualitas kita dari kisah legenda putri nyale untuk direplikasi dalam konteks kekinian, adalah betapa pentingnya kebersamaan, kekompakan dan persatuan itu diwujudkan, jika ingin menapak peluang yang baik dan masa depan yang gemilang.
Kini KEK Mandalika menyajikan beragam peluang yang diminati dunia, harus bisa ditangkap untuk masa depan Gumi Sasak yang berkah dan NTB yang Gemilang. Tak hanya menangkap Nyale (bau Nyale), tetapi juga beragam kesempatan ekonomi dan sosial lainnya, yang perlu dibangun dengan modal yang kuat.
Pesan seperti itulah yang tergambar dari gelar Festival Bau Nyale tahun 2020 ini. Kekompakan semua pihak tampak nyata, dimulai dari persiapan dan isi acara hingga saat berburu nyale (cacing laut). Meski gelap dan dinginnya air laut, namun masyarakat dengan spirit kekompakan dan sabar menanti datangnya sang putri nyale.
Hangatnya kebersamaan juga dicontohkan oleh para pemimpin-pemimpin hebat di tanah Bumi Gora. Bergandengan tangan sembari melangkah bersama menuju satu podium, bukanlah hal tabu bagi gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Bupati Lombok Tengah, H. Suhaili FT.
“Event ini haruslah dipandang menjadi media pemersatu. Sinergi semua pihak harus terus dipupuk, demi mewujudkan sebuah mimpi besar,” ungkap Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat menghadiri perayaan malam puncak event tahunan Festival Bau Nyale 2020, pada Jum’at malam (14/2) di pantai Tanjung Aan, Lombok Tengah.
Bang Zul melanjutkan, event-event besar sekelas Festival Bau Nyale, tidak hanya membutuhkan materi yang cukup. Namun perlu juga menciptakan kehangatan yang terbingkai dalam kebersamaan. Ia pun mengajak semua lapisan baik pemerintah dan masyarakat harus terus menciptakan kekompakan, agar event akbar yang akan dilaksanakan di bumi Tatas Tuhu Trasna berjalan sukses. Lombok tengah kedepannya, kata Bang Zul akan menjadi magnet baru di mata dunia khususnya industri pariwisata.
“Karena sebentar lagi akan menjadi tuan rumah MotoGP 2021,”pungkas gubernur, seraya mempersilahkan Bupati Suhaili untuk melanjutkan memberikan sambutan.
Uhel sapaan akrab Bupati Lombok Tengah mengatakan esensi dari gelaran bau nyale 2020, merupakan bentuk cinta kasih seoraang pemimpin, guna memupuk tali persaudaraan antar umat manusia.
“Tidak ada yang paling indah dalam perhelatan acara sebesar ini, selain untuk menumbuhkan Ukhwah islamiyah diantara kita,” jelas orang nomor satu di Lombok Tengah itu.
Diakhir sanbutannya, Bupati Uhel berjanji dan bersedia mengambil bagian dalam upaya mewujudkan NTB aman dan berkah.
“Tentunya dengan cara berusaha sekuat tenaga menciptakan keamanaan dan kenyamanan serta menjaga sapta pesona khususnya di kawasan wisata mandalika, yang juga merupakan lokasi perhelatan MotoGP 2021,” ajak Suhaili di hadapan ribuan warga.
Sementara itu, Deputi bidang reformasi dan regulasi Kemenparkraf RI, Ari Juliano Gema, SH, mengungkapkan Kemenparkraf mendukung penuh event bau nyale setiap tahun perayaannya.
“Ini bagian dari memperkaya khasanah budaya, juga pendukung lahirnya industri pariwisata. Juga di nusantara secara umum wajib memajukan karena ini pemikat pengunjung,”jelasnya.
Selain itu ia juga meminta agar acara besar seperti festival Bau Nyale, agar dipromosikan lebih masif, sehingga industri pariwisata dan industri turunannya seperti kerajinan tenun lebih dikenal secara global, sehingga akan membantu perekonomian rakyat disekitar. “Kami berharap lewat media publikasi Photo, audio visual, event-event besar dipromosikan,”tutupnya
Tak hanya menampilkan berbagai atraksi hiburan, namun pada malam puncak itu juga digelar penobatan puteri mandalika 2020. Dimana dalam penobatan puteri tersebut, Safira Kusuma Wardani, asal kota mataram berhasil dinobatkan sebagai puteri mandalika 2020. Sedangkan peringkat kedua masing masing diraih oleh Suci Ramadhaningsih, asal Lombok Timur serta Puteri Ayudiana asal Kota Mataram.
Beberapa tamu kehormatan seperti; Duta besar Venezuela untuk Indonesia, Staf ahli kepresidenan, anggota DPRD dan Kadis pariwisata kabupaten Kampar provinsi Riau, serta Forkompimda lingkup pemerintahan provinsi NTB dan pemda kabupaten Lombok tengah, juga berkesempatan hadir dalam acara tersebut. (rif)