Lombok Utara, Katada.id– Daya tarik alam Air Terjun Sendang Gile dan kekayaan budaya Minangin menjadi kunci sukses Desa Wisata Senaru di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menembus empat besar nominasi sertifikasi desa wisata dunia Kemenparekraf.
Keberhasilan ini bukan tanpa alasan, seiring dengan lonjakan signifikan jumlah kunjungan wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata KLU Denda Dewi Tresni Budi Astuti memaparkan bahwa sejak tahun 2023 hingga saat ini, total kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara sudah mencapai angka 50 ribu orang.
Angka ini bahkan sempat menyentuh puncaknya di 75 ribu pada tahun 2024.
“Saat ini rata-rata 250 hingga 300 wisatawan asing datang setiap harinya, belum lagi wisatawan domestik. Ini menunjukkan daya tarik Senaru yang tak hanya mengandalkan alam, tapi juga budaya,” jelas Denda Dewi, Kamis (4/9).
Fokus penilaian tim Kemenparekraf yang akan datang langsung adalah pada manajemen pengelolaan desa wisata.
Menurut Dewi, daya tarik unggulan Senaru adalah perpaduan destinasi alam seperti Tiu Kelep dan Batara Lenjang, serta kesenian tradisional yang masih lestari.
“Kami terus berupaya mempertahankan daya tarik budaya ini, terutama Minangin yang menjadi salah satu andalan kami, selain Gegero, Suling Dewa, Cupak Grantang, dan Rudat. Pelibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan ini juga yang membuat kami sebelumnya menerima penghargaan dari Kementerian Desa,” tambahnya.
Senaru telah berpengalaman dalam kompetisi bergengsi, seperti meraih peringkat keempat kategori daya tarik wisata budaya dan alam dalam ADWI 2021.
Kini, Senaru berjuang menjadi satu-satunya perwakilan NTB yang membawa nama daerah ke tingkat global, bersaing dengan tiga desa wisata terbaik lainnya di Indonesia.
“Semoga pengelolaan yang berbasis pada masyarakat lokal dan keberlanjutan budaya yang kami lakukan dapat mengantar Desa Senaru lolos dalam penilaian sertifikasi desa wisata dunia ini,” pungkasnya. (*)













