Kekurangan Bangku dan Kursi, Siswa SDN di Lombok Utara Belajar Sambil Berdiri

0
Beberapa murid kelas II SDN 5 Gondang sedang belajar sambil berdiri.

Lombok Utara, Katada.id – Akibat tidak seimbangnya jumlah murid dengan fasilitas, murid SDN 5 Gondang, Lombok Utara terpaksa belajar sambil berdiri.

“Karena kondisinya seperti ini, makanya seperti yang dilihat tadi murid kita ada yang berdiri dan duduk saat belajar,” ungkap,  salah satu guru SDN 5 Gondang, Naslim Susianto, Kamis (5/3).

Ia menjelaskan, pascagempa kondisi gendung sekolah dan fasilitas sekolah rusak semua. Untuk proses belajar mengajar masih menggunakan sekolah sementara dengan fasilitas yang ada. Tidak hanya SDN 5 Gondang, sekolah lain juga demikian. Dengan kondisi ini ia berharap pemerintah segera membangunkan gedung sekolah permanen. Supaya proses belajar mengajar bisa lebih baik dan lebih disiplin lagi.

Kata dia, kondisi sekolah seperti ini serta bangku dan kursi yang kurang menyebabkan masih ada murid yang belajar sambil berdiri. Namun pihak sekolah sudah berusaha dengan mengajukan perbaikan ke Dikpora. “Alhamdulillah Kemarin sudah mulai diukur dan mudah-mudahan di 2020 ini bisa dibangun,” sambungnya.

Ia merincikan, jumlah keseluruhan siswa ada sebanyak 219 orang. Jumlah murid tersebut tidak sebanding dengan jumlah bangku dan meja yang dimiliki sekolah. Jika dirata-ratakan, masing-masing kelas hanya memiliki 15 kursi dan meja. “Tapi kalau kita lihat di semua kelas, yang kelas enam malahan yang sangat parah,” jelasnya.

Lanjut dia, dalam satu kelas seperti kelas dua jumlah siswanya sebanyak 44 orang. Sedangkan kelas satu sebanyak 42 orang dan kelas empat sebanyak 39 orang. Tentu dengan bangku yang ada saat ini tidak seimbang. Terpaksa muridnya ada yang duduk 3-4 orang di satu bangku, yang seharusnya untuk 2 orang. Menurut dia bertiga saja sudah berdesakan para murid. Apalagi khusus anak kelas satu yang masih kaku dalam menulis, otomatis membutuhkan ruang meja yang lebar.

“Makanya kami sudah berusaha semaksimal mungkin, itu salah satu usaha kami untuk menginisiasi anak supaya dapat belajar. Bahkan kita menggunakan terpal juga,” pungkasnya. (ham)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here