Modus Baru! Pria Asal Sumbawa Selundupkan Sabu Pakai Mobil Ambulans Desa

0

Dompu, katada.id – Satuan Reserse Narkoba Polres Dompu berhasil mengungkap upaya penyelundupan narkotika jenis sabu dengan modus tak biasa. Seorang pria berinisial A, warga Desa Mata, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa, ditangkap saat mencoba menyelundupkan sabu menggunakan mobil ambulans desa.

Penangkapan terjadi pada akhir pekan lalu, sekitar pukul 12.00 Wita, di jalur lintas antara Desa Mata dan Desa Kwangko, Kecamatan Manggelewa, wilayah perbatasan Kabupaten Sumbawa dengan Dompu.

Kasat Narkoba Polres Dompu, Iptu Rahmadun Siswadi mengatakan bahwa penggunaan ambulans sebagai alat transportasi penyelundupan merupakan modus baru yang mengejutkan. “Pelaku menyalahgunakan fasilitas kemanusiaan untuk kegiatan ilegal. Ini sangat memprihatinkan,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima katada.id, Minggu (14/4).

Dalam ambulans tersebut, terdapat empat orang, yaitu sopir, seorang pasien bernama Doken, istri pasien, serta A yang mengaku sebagai kerabat. Awalnya, pemeriksaan tak menemukan barang bukti. Namun, setelah interogasi mendalam, A mengaku telah menyembunyikan sabu di bawah jok ambulans karena panik saat melihat petugas.

“Barang bukti berupa satu klip plastik kecil berisi kristal putih diduga sabu seberat 0,06 gram berhasil kami temukan,” jelas Rahmadun.

Menurut pengakuan A, ia ikut dalam ambulans untuk mendampingi pasien yang mengalami kecelakaan kerja. Namun, di tengah perjalanan, ia meminta sopir berhenti di beberapa titik, termasuk lokasi pengambilan sabu di wilayah Empang.

“Tindakan ini adalah bentuk penyalahgunaan fasilitas publik yang seharusnya digunakan untuk layanan darurat medis, bukan untuk menyamarkan aktivitas kriminal,” tegas Kasat Narkoba.

Kini, A beserta barang bukti diamankan di Mapolres Dompu untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga tengah mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain yang diduga masuk dalam jaringan narkotika.

“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap apakah ini bagian dari jaringan yang lebih besar,” tutup Iptu Rahmadun. (dae)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here